Logo SitusEnergi
Mitsubishi – ITB Lanjutkan Penelitian untuk Pembangkit Nol Karbon Mitsubishi – ITB Lanjutkan Penelitian untuk Pembangkit Nol Karbon
Jakarta, Situsenergi.com Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengumumkan perpanjangan kemitraan penelitian dan pengembangan mereka untuk mendukung pengembangan pembakaran bahan... Mitsubishi – ITB Lanjutkan Penelitian untuk Pembangkit Nol Karbon

Jakarta, Situsenergi.com

Mitsubishi Heavy Industries, Ltd. (MHI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengumumkan perpanjangan kemitraan penelitian dan pengembangan mereka untuk mendukung pengembangan pembakaran bahan bakar yang lebih bersih, berdasarkan penelitian yang dilakukan tahun lalu tentang pembangkit listrik berbahan bakar amonia menggunakan turbin gas dengan analisis dan uji coba lanjutan.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong MHI dan merek solusi dayanya, Mitsubishi Power, agar mengintegrasikan teknologi yang telah terbukti pada turbin gas H-25, serta memfasilitasi realisasi co-firing amonia di Indonesia. Hal ini akan mencakup pengembangan peralatan dan pengujian pembakaran bahan bakar ini untuk keperluan pembangkit listrik.

Masanori Yuri, Senior Manager, GTCC Business Division of Energy Systems, MHI, menyatakan harapannya terhadap proyek ini. Menurutnya, minat terhadap amonia telah meningkat, tidak hanya sebagai pembawa energi tetapi juga sebagai bahan bakar bebas karbon.

Rekam jejak kami dengan hidrogen dan amonia yang telah terbukti, serta kolaborasi yang menjanjikan dengan ITB telah menunjukkan potensi kelayakan pemanfaatan bahan bakar yang lebih bersih di Indonesia. Saya antusias dengan kemitraan berkelanjutan kami untuk menghasilkan penelitian yang inovatif dalam teknologi pembakaran. Gabungan keahlian teknis dan penelitian kami diharapkan dapat memicu ide-ide baru dan memberikan hasil yang dapat diandalkan, mempercepat transisi energi Indonesia,“ katanya dalam keterangan pers, Senin (20/11/2023)

BACA JUGA   Pertamina Tidak merubah Harga BBM non-Subsidi Awal Desember

Wakil Rektor ITB, Prof. I Gede Wenten, menyampaikan pendapatnya mengenai kolaborasi ini. Dikatakan, pergeseran ke arah sumber energi yang lebih bersih memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbon, yang berkontribusi pada mitigasi pemanasan global dan perubahan iklim.

“Inisiatif penelitian kolaboratif kami dengan MHI berpusat pada pengembangan teknologi pembakaran bahan bakar yang lebih bersih pada pembangkit listrik, yang mana hal ini akan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil. Saya optimis bahwa upaya gabungan kami akan merumuskan solusi yang tepat untuk amonia pada pembangkit listrik, yang pada akhirnya akan mengatalisasi dekarbonisasi jangka panjang di Indonesia,“ psparnya.

Penandatanganan perjanjian ini berlangsung di Bandung, Indonesia, pada tanggal 16 November lalu bertepatan dengan Enlit Asia, sebuah acara transisi energi penting di Asia Tenggara. Perwakilan dari Mitsubishi Power dan ITB juga mempresentasikan wawasan teknis tentang teknologi pembakaran untuk turbin gas sebagai bagian dari Pusat Pengetahuan (Knowledge Hub) di Enlit Asia.

Pada tahun 2020, MHI dan ITB menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melakukan penelitian bersama mengenai solusi energi bersih generasi mendatang dan analisis big data yang berkaitan dengan pembangkit listrik. Berlandaskan keberhasilan kolaborasi ini, pada Februari 2022, kedua mitra sepakat untuk memperpanjang MoU selama lima tahun.

BACA JUGA   PEA Siap Investasikan Rp314,9 Triliun, Salah Satunya ke Sektor Energi
PIS

Tahun lalu, MHI dan ITB menandatangani perjanjian baru yang berfokus pada pembangkit listrik berbahan bakar amonia di Asia Green Growth Partnership Ministerial Meeting (AGGPM) ke-2. Perjanjian saat ini adalah evolusi dari hasil yang dicapai berdasarkan perjanjian sebelumnya, yang merupakan studi tahun kedua dan komponen integral dari perjanjian 2022.

Berdasarkan MoU 2020 yang menargetkan dekarbonisasi sektor energi Indonesia, studi kelayakan bersama telah dilakukan terhadap sumber energi baru, yang mencakup hidrogen dan amonia, serta sistem kendali kualitas udara (AQCS) dan solusi jaringan mikro.

MHI dan ITB juga mengadakan kegiatan kuliah umum bersama (joint lecture) untuk mempersiapkan para insinyur menghadapi masa depan Indonesia, yang membahas berbagai topik seperti analisis big data, energi biomassa, penggunaan hidrogen, dan pengembangan AQCS.

MHI, dengan dukungan dari merek solusi dayanya, Mitsubishi Power, berkomitmen untuk memberikan dampak jangka panjang terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia di sektor energi. Hal ini dilakukan untuk mendukung target Indonesia mencapai emisi nol (net-zero) pada tahun 2060, yang mencakup potensi pemanfaatan hidrogen dan amonia ramah lingkungan.(Ert/SL)

BACA JUGA   Partisipasi dI IEE Series 2024, Castrol Indonesia Perkuat Kehadiran dan Komitmen di Sektor Pertambangan

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *