Logo SitusEnergi
Minyak Dunia Tergelincir dari Level Tertinggi Multi-Years, Imbas Isu The Fed Minyak Dunia Tergelincir dari Level Tertinggi Multi-Years, Imbas Isu The Fed
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak mentah anjlok hampir 2 persen dari level tertinggi dalam beberapa tahun, Kamis, karena dolar menguat setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan... Minyak Dunia Tergelincir dari Level Tertinggi Multi-Years, Imbas Isu The Fed

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak mentah anjlok hampir 2 persen dari level tertinggi dalam beberapa tahun, Kamis, karena dolar menguat setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga secepatnya 2023.

Kekhawatiran permintaan minyak muncul kembali setelah kasus baru virus corona melonjak di Inggris, sementara ketakutan pasokan atas kembalinya pasokan Iran juga membebani pasar.

Namun, para trader mengatakan pemilihan presiden Iran, Jumat, dapat menggagalkan perundingan nuklir antara Washington dan Teheran, serta membiarkan sanksi Amerika terhadap ekspor minyak Iran tetap berlaku.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD1,31, atau 1,8 persen, menjadi USD73,08 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, menyusut USD1,11, atau 1,5 persen, menjadi menetap di USD71,04 per barel, demikian dikutip dari laporan Reuters, di New York, Kamis (17/6/2021) atau Jumat (18/6/2021) pagi WIB.

Rabu, Brent menetap di level tertinggi sejak April 2019 dan WTI di tingkat tertinggi sejak Oktober 2018. Meski kejatuhan Kamis adalah persentase penurunan harian terbesar sejak Mei, kedua tolok ukur tersebut masih menguat lebih dari 40 persen sepanjang tahun ini.

BACA JUGA   PT KPI Catatkan Kinerja Positif di Triwulan I 2021

Indeks Dolar AS (Indeks DXY) menguat ke level tertinggi sejak pertengahan April terhadap sekeranjang mata uang lainnya setelah The Fed mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga pada laju yang jauh lebih cepat dari ekspektasi.

Dolar AS yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal dalam mata uang lain, yang dapat mengurangi permintaan.
Inggris melaporkan kenaikan harian terbesar dalam kasus baru Covid-19 sejak 19 Februari, Kamis, menurut angka pemerintah yang menunjukkan 11.007 infeksi baru, melesat dari 9.055 sehari sebelumnya.

“Lonjakan kasus Covid di Inggris ini meski vaksinasi yang cepat, akan meningkatkan banyak alarm tentang seberapa cepat seluruh Eropa akan dibuka kembali,” kata Edward Moya, analis OANDA, mencatat “minyak mentah bisa menghadapi tekanan aksi ambil untung lebih lanjut jika komentar lebih optimistis datang dari putaran terakhir pembicaraan nuklir Iran.”

Perundingan tidak langsung antara Teheran dan Washington tentang menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 mendekati kesepakatan, tetapi sejumlah masalah penting tetap harus dinegosiasikan, kata juru runding Iran, Kamis.

Iran menuju ke pemilihan presiden, Jumat, dengan kepala kehakiman garis keras, Ebrahim Raisi, berada di antara kandidat terdepan.

BACA JUGA   Pertamina Perkuat Jaringan Distribusi BBM Melalui Program Pertashop Empowerment SME

“Sangat mungkin perundingan nuklir bisa gagal jika kesepakatan tidak dilakukan pada Agustus (ketika) presiden reformasi saat ini Hassan Rouhani akan meninggalkan pemerintah,” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho di New York.

Washington memberikan sanksi kepada Raisi karena diduga terlibat dalam eksekusi tahanan politik. Terpilihnya Raisi akan mempersulit Amerika Serikat dan Iran untuk mencapai kesepakatan tentang pengayaan uranium Iran yang akan memungkinkan pencabutan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran.

Analis mengatakan Iran dapat meningkatkan pasokan minyak sebesar 1 juta hingga 2 juta barel per hari (bph) jika sanksi dicabut. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *