Logo SitusEnergi
Luar Biasa, Minyak Melonjak Lebih dari 4 Persen Karena Varian Omicron Luar Biasa, Minyak Melonjak Lebih dari 4 Persen Karena Varian Omicron
Jakarta, situsenergi.com Harga minyak melonjak signifikan, Senin, menutupi beberapa kerugian setelah anjlok sekitar USD10 per barel pada sesi Jumat, karena investor mencari bargain tetapi... Luar Biasa, Minyak Melonjak Lebih dari 4 Persen Karena Varian Omicron

Jakarta, situsenergi.com

Harga minyak melonjak signifikan, Senin, menutupi beberapa kerugian setelah anjlok sekitar USD10 per barel pada sesi Jumat, karena investor mencari bargain tetapi tetap berhati-hati dengan fokus pada varian Omicron virus corona dan negosiasi kesepakatan nuklir Iran.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melonjak USD3,05 atau 4,2 persen, menjadi USD75,77 per barel pada pukul 07.14 WIB, setelah jatuh USD9,50 pada penutupan Jumat, demikian laporan Reuters, di Tokyo, Senin (29/11/2021).

Sementara, itu patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat USD3,27 atau 4,8 persen, menjadi USD71,42 per barel, setelah merosot USD10,24 pada sesi sebelumnya.

Harga minyak jatuh bersama dengan pasar keuangan lainnya pada sesi Jumat lebih dari 10 persen, penurunan satu hari terbesar sejak April 2020, karena varian baru itu menakuti investor dan menambah kekhawatiran bahwa surplus pasokan dapat membengkak pada kuartal pertama.

“Ada correction buying di tengah pandangan bahwa pasar minyak telah jenuh jual pekan lalu dan spekulasi OPEC PLus dapat mengambil tindakan terhadap Omicron, berpotensi memangkas produksi,” kata Hiroyuki Kikukawa, General Manager Nissan Securities.

“Semua mata tertuju pada bagaimana Omicron akan mempengaruhi ekonomi dan permintaan bahan bakar global, tindakan OPEC Plus serta pembicaraan nuklir Iran minggu ini.” lanjutnya.

BACA JUGA   Investasi Jumbo, Medco Caplok 24 Persen Saham Blok Corridor dari Repsol Senilai USD425 Juta

Varian Omicron virus corona menyebar ke seluruh dunia, Minggu, dengan kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark dan Australia bahkan ketika lebih banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum jelas apakah Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, lebih menular atau berbahaya daripada varian lainnya.

Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya (OPEC Plus) menunda pertemuan teknikal hingga akhir pekan ini, memberi diri mereka lebih banyak waktu untuk menilai dampak varian Omicron pada permintaan dan harga minyak, menurut sumber dan dokumen OPEC Plus.

OPEC Plus akan bertemu pada hari Kamis alih-alih Selasa, ketika keputusan kebijakan kemungkinan akan diumumkan apakah akan menyesuaikan rencananya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada bulan Januari dan seterusnya.
OPEC Plus melepas 400.000 barel per hari minyak per bulan sambil mengurangi rekor pemotongannya dari tahun lalu.

Beberapa analis menyebutkan kelompok itu dapat menghentikan kenaikan setelah pelepasan stok oleh negara-negara konsumen minyak, dan kemungkinan dampak permintaan dari penguncian terbaru untuk menahan penyebaran varian baru.

BACA JUGA   Gaspol! PGE Siap Tembus 1 GW Energi Panas Bumi Tahun Ini

Sementara itu, pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 akan dilanjutkan di Wina, Senin, dengan perkembangan atom Iran menimbulkan keraguan apakah terobosan dapat dibuat untuk membawa Teheran dan Amerika Serikat kembali ke kepatuhan penuh terhadap perjanjian tersebut. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *