Logo SitusEnergi
Lapangan Migas  Jambaran Tiung Biru Serap Pekerja Lokal Lapangan Migas  Jambaran Tiung Biru Serap Pekerja Lokal
Jakarta, situsenergy.com Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan memiliki multiplayer effect bagi masyarakat setempat dengan menyerap sekitar 6.000 pekerja lokal pada... Lapangan Migas  Jambaran Tiung Biru Serap Pekerja Lokal

Jakarta, situsenergy.com

Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan memiliki multiplayer effect bagi masyarakat setempat dengan menyerap sekitar 6.000 pekerja lokal pada masa puncak proyek.

Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Adriansyah menjelaskan, pada saat konstruksi teknik proyek JTB akan mempekerjakan 6.000 tenaga lokal di Bojonegoro dan sekitarnya. ‘’Komitmen kami untuk bisa berkontribusi  mendorong perekonomian daerah  salah satunya adalah dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” tegasnya dalam keterangan tertulis Kamis (28/9/2017).

Sementara untuk Early Civil Work (ECW), lanjut Adriyansyah saat ini terdapat sekitar 200 orang unskill labour.  Sejalan dengan makin padatnya pengerjaan proyek JTB di masa mendatang, kebutuhan tenaga kerja lokal juga akan semakin meningkat. “Ini pekerja langsung, belum termasuk tenaga kerja tidak langsung yang mendukung program ini, proyek ini semakin bermanfaat untuk menggerakkan perekonomian daerah,”katanya.

Adapun untuk memenuhi tenaga kerja professional, tambah Adriansyah PEPC telah mengadakan sertifikasi tenaga kerja Migas 175 orang, dimana 170 orang  telah terserap di Proyek Banyu Urip. Tenaga ahli Migas lainnya adalah yang mempunyai sertifikasi welding sebanyak  20 orang.

BACA JUGA   Anak Usaha KRAS Teken Kerjasama Dengan Pertamina Energy Terminal

Dengan tenaga kerja bersertifikasi ini, PEPC optimis proyek JTB akan bisa produksi 2021 dan dapat mempercepat utilisasi Pipa Gresik–Semarang serta pemanfaatan gasnya bisa diperluas. Proyek yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34%, kapasitas pemrosesan gas 330 MMCSFD dan produksi 172 MMSCFD memang membutuhkan tenaga kerja  profesional secara selektif.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Massa Manik, bila lapangan gas yang membutuhkan investasi US$ 1.547 miliar ini berjalan dengan lancar, Pertamina berharap proyek-proyek yang sempat tertunda dan keekonomiannya diragukan akan kembali berjalan satu persatu. “Selain menyerap tenaga kerja langsung, proyek ini nantinya juga akan menciptakakan lapangan kerja baru di berbagai industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan akan mengurangi angka pengangguran,”ungkap Massa. (ACB)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *