Logo SitusEnergi
Kuota Ekspor CPO Ke China Bakal Ditambah 1 Juta Ton Kuota Ekspor CPO Ke China Bakal Ditambah 1 Juta Ton
Jakarta, Situsenergi.com Pemerintah Indonesia siap menambahkan kuota ekspor 1 juta ton CPO (Crude Palm Oil) ke China. Rencana penambahan ini merupakan tindak lanjut dari... Kuota Ekspor CPO Ke China Bakal Ditambah 1 Juta Ton

Jakarta, Situsenergi.com

Pemerintah Indonesia siap menambahkan kuota ekspor 1 juta ton CPO (Crude Palm Oil) ke China. Rencana penambahan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri RRT (Premier) Li Keqiang di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebelumnya.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan pihaknya siap dan akan segera menindaklanjuti kesepakatan antar dua pemimpin negara tersebut. Saat ini, Kementerian Perdagangan tengah berupaya mempercepat ekspor CPO dan sejumlah produk turunannya. Tujuannya untuk mengosongkan tangki-tangki penampung CPO yang penuh sehingga industri CPO dapat menyerap TBS petani sawit. Melalui percepatan ekspor itu, harga TBS diharapkan bisa di atas Rp2.000/kg.  

“Komitmen ini diharapkan dapat memperlancar ekspor CPO Indonesia dan memperbaiki harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani hingga di atas Rp2.000/kg,” kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (29/7/2022). 

 Selama ini, kedua negara telah berhasil membangun kemitraan tersebut dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Saat ini nilai perdagangan kedua negara mencapai USD100 miliar. Presiden Joko Widodo menginginkan nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat.  

BACA JUGA   YLKI: Revisi Aturan PLTS Atap Pemerintah Tidak Boleh Sembrono Dalam Menyusun Kebijakan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor CPO dan turunannya (HS 15) pada Juni 2022 sebanyak 2,17 juta ton, meningkat pesat dari Mei 2022 yang sebesar 0,51 juta ton. Nilai ekspor CPO dan Turunannya pada Juni 2022 juga naik 300,66 persen menjadi USD3,38 miliar dibandingkan Mei 2022.  

“Pada Juni 2022, Indonesia paling banyak mengekspor CPO dan turunannya ke RRT senilai USD591,57 juta, Pakistan USD454,47 juta, India USD273,97 juta, dan Bangladesh USD163,75 juta,” ulasnya.

Menurut Zulkifli Hasan, pembelian CPO dari RRT ini tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga kebutuhan minyak goreng tidak akan terganggu. Dengan stok yang melimpah, harga minyak goreng juga akan tetap stabil sesuai HET Rp14.000/liter.  

“Saya menjamin bahwa harga minyak goreng tidak akan naik dan akan tetap stabil. Saat ini stok bahan baku minyak goreng sangat melimpah. Tangki-tangki CPO di dalam negeri masih penuh,” jelasnya. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *