Logo SitusEnergi
Ingat Ya Pajak Karbon Berlaku, Begini Skema Penerapannya Ingat Ya Pajak Karbon Berlaku, Begini Skema Penerapannya
Jakarta, situsenergi.com Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya dalam menekan emisi karbon dengan menyusun prinsip pelaksanaan netralitas karbon dan peta jalan transisi... Ingat Ya Pajak Karbon Berlaku, Begini Skema Penerapannya

Jakarta, situsenergi.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya dalam menekan emisi karbon dengan menyusun prinsip pelaksanaan netralitas karbon dan peta jalan transisi energi, salah satunya melalui penerapan pajak karbon dan perdagangan karbon.

“Ini mulai menerapkan pajak karbon per tanggal 1 April 2022 dengan skema cap and trade and tax,” jelas Dirjen Gatrik Kementerian ESDM, Rida Mulyana, kepada wartawan, Rabu (19/01/2022).

Penerapan skema cap and trade and tax, sambung Rida, secara khusus diberlakukan bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara dengan kapasitas 25 Mega Watt (MW) hingga 100 MW dan rencananya akan mulai efektif diimplementasikan pada 2023 mendatang.

Namun secara rinci, pemerintah membagi penetapan Batas Atas Emisi GRK (BAE) pada tiga klasifikasi, yaitu PLTU non Mulut Tambang dengan kapasitas di atas 400 MW, PLTU non Mulut Tambang dengan kapasitas 100-400 MW, dan PLTU Mulut Tambang dengan kapasitas di atas 100 MW.

Pengecualian tersebut dilakukan, ungkap Rida, karena mempertimbangkan faktor pelayanan penyediaan listrik kepada masyarakat. Lantaran memiliki kapasitasnya kecil, namun secara fungsi PLTU dengan kapasitas 25-100 MW tersebut merupakan tulang punggung suplai kelistrikan di luar Pulau Jawa.

“Jangan sampai mengurangi pelayaanan penyediaan listrik, karena karbon tinggi kemudian ditutup dan gelap gulita, itu buat kita tidak elok. Kalau ini ditutup karena alasan emisi, sementara penggantinya belum ada, jangan sampai seperti itu,” ungkap Rida.

Kementerian ESDM sendiri tengah menyiapkan regulasi berupa Rancangan Peraturan Menteri ESDM tentang penyelenggaraan nilai ekonomi karbon (NEK) pembangkit tenaga listrik. Adapun usulan mekanismenya yakni Surat Persetujuan Teknis Eemisi (PTE) pada PLTU batu bara diterbitkan oleh Menteri ESDM melalui Ditjen Ketenagalistrikan.(SA/rif)

BACA JUGA   Pemerintah Rilis Peta Jalan Listrik 2034, Ini Peluang Investasinya!

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *