Logo SitusEnergi
HBA Januari Terkoreksi Turun USD 1,29 per Ton HBA Januari Terkoreksi Turun USD 1,29 per Ton
Jakarta, Situsenergi.com Harga Batu bara Acuan (HBA) bulan Januari 2022 mengalami koreksi ke angka USD 158,50 per ton. Angka tersebut turun USD 1,29 per... HBA Januari Terkoreksi Turun USD 1,29 per Ton

Jakarta, Situsenergi.com

Harga Batu bara Acuan (HBA) bulan Januari 2022 mengalami koreksi ke angka USD 158,50 per ton. Angka tersebut turun USD 1,29 per ton dari bulan Desember 2021 lalu, yaitu USD 159,79 per ton. Penurunan tersebut salah satunya dipicu adanya peningkatan produksi batubara domestik Tiongkok.

“Pemerintah Tiongkok berusaha meningkatkan produksi batubara dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri yang berdampak pada meningkatnya stok batubara dalam negeri,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi di Jakarta, Kamis (6/1).

Sepanjang tahun 2021 lalu, HBA cukup mengalami kenaikan pesat. Bahkan sempat mencapai level tertinggi dalam satu dekade terakhir. Dibuka pada level USD 75,84 per ton di Januari, HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari USD 87,79 per ton, sempat turun di Maret USD 84,47 per ton. Selanjutnya terus mengalami kenaikan secara beruntun hingga bulan November 2021 pada angka USD 215,01 per ton. Rinciannya, April di angka USD 86,68, Mei (USD 89,74 per ton), Juni (USD 100,33 per ton), Juli (USD 115,35 per ton), Agustus (USD 130,99 per ton), September (USD 150,03 per ton), dan Oktober (USD 161,63 per ton). Namun sempat mengalami penurunan pada Desember (USD 159,79 per ton).

BACA JUGA   RI Bahas Pengolahan Nikel dengan China

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt’s 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro. (SA/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *