Logo SitusEnergi
Harga Minyak Variatif, Harapan Permintaan Diimbangi Lonjakan Pasokan Harga Minyak Variatif, Harapan Permintaan Diimbangi Lonjakan Pasokan
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak berakhir sebagian besar tidak berubah, Senin, setelah beberapa hari sebelumnya mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, imbas kenaikan... Harga Minyak Variatif, Harapan Permintaan Diimbangi Lonjakan Pasokan

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak berakhir sebagian besar tidak berubah, Senin, setelah beberapa hari sebelumnya mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, imbas kenaikan produksi minyak mentah AS dan penundaan pembukaan kembali pembatasan (Lockdown) Inggris. Dimana hal itu berakibat mengurangi ekspektasi untuk pertumbuhan permintaan bahan bakar dan pasokan yang lebih ketat.

Pasar bereaksi negatif terhadap proyeksi Badan Informasi Energi (EIA) Amerika bahwa produksi shale oil, yang menyumbang lebih dari dua pertiga output AS, diperkirakan naik sekitar 38.000 barel per hari (bph) pada Juli menjadi sekitar 7,8 juta bph.

“Kita memulai dengan kuat di tengah ekspektasi bahwa situasi permintaan sedang membangun momentum karena vaksinasi Covid yang tinggi,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago. “Kemudian laporan EIA memberangus keyakinan pasar.”

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 17 sen menjadi USD72,86 per barel, demikian dikutip dari laporan Reuters, di New York, Senin (14/6/2021) atau Selasa (15/6/2021) pagi WIB. Di awal sesi, harga mencapai USD73,64 per barel, level tertinggi sejak April 2019.

BACA JUGA   Minyak Anjlok Lebih Dari 2 Persen, Keraguan Pemangkasan Pasokan Jadi Penyebab

Patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 3 sen menjadi menetap di posisi USD70,88 per barel, setelah sebelumnya menyentuh USD71,78 per barel, tingkat tertinggi sejak Oktober 2018.

Badan Energi Internasional, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan permintaan global akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada akhir 2022, lebih cepat dari ekspektasi sebelumnya.

IEA mendesak Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC Plus, untuk meningkatkan output guna memenuhi permintaan.

OPEC Plus menahan produksi untuk mendukung harga setelah pandemi menghancurkan permintaan pada 2020, mempertahankan kepatuhan yang kuat dengan target yang disepakati pada Mei.

Lalu lintas kendaraan bermotor kembali ke tingkat pra-pandemi di Amerika Utara dan sebagian besar Eropa, dan lebih banyak pesawat mengudara saat penguncian anti-virus Corona dan pembatasan lainnya dilonggarkan.

Namun, Inggris Senin malam menunda rencana untuk mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19 yang tersisa selama sebulan, karena penyebaran cepat varian Delta yang lebih menular.
Musim pemeliharaan di Kanada dan North Sea juga membantu harga, kata analis Rystad Energy, Louise Dickson.

BACA JUGA   Tangki di Kilang RU IV Cilacap Terbakar, Pertamina Maksimalkan Pemadaman

Perusahaan itu memperkirakan sekitar 330.000 barel per hari pasokan minyak dan kondensat sedang offline di proyek pasir minyak Kanada, bersama dengan 370.000 barel per hari lainnya di North Sea. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *