Logo SitusEnergi
Harga BBM Shell Naik Lagi, Pengamat: Tak Melanggar Prinsip Ekonomi Harga BBM Shell Naik Lagi, Pengamat: Tak Melanggar Prinsip Ekonomi
Jakarta, Situsenergi.com Terhitung mulai 1 November 2021, Shell Indonesia kembali menaikkan atau menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan informasi harga dari laman resmi... Harga BBM Shell Naik Lagi, Pengamat: Tak Melanggar Prinsip Ekonomi

Jakarta, Situsenergi.com

Terhitung mulai 1 November 2021, Shell Indonesia kembali menaikkan atau menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan informasi harga dari laman resmi Shell Indonesia, BBM Shell Super di Jakarta kini seharga Rp 12.860 per liter dari sebelumnya Rp 11.550 per liter.

Sementara untuk jenis BBM lainnya juga mengalami penyesuaian harga, seperti Shell B-Power Rp 13.400 per liter, Shell V-Power Diesel Rp 13.000 per liter, dan Shell V-power Nitro+ Rp 13.700 per liter yang juga berlaku untuk wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.

Tidak hanya di wilayah Jawa Bagian Barat (JBB), di wilayah Jawa Timur juga mengalami kenaikan. Misalnya untuk harga BBM Shell Super sebesar Rp 12.150 per liter dan Shell V-Power Rp 13.400 per liter. Sedangkan harga Shell Super dan Shell V-Power di Sumatera Utara masing-masing Rp 11.500 dan Rp 12.300 per liter.

Terkait hal ini, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menilai kenaikan harga BBM Shell tersebut merupakan hal yang wajar karena harga minyak mentah sedang tinggi.

“Berdasarkan prinsip ekonomi, saya kira wajar saja, tidak ada yang dilanggar. Saat ini kan harga minyak mentah sebagai bahan bakunya naik sehingga wajar jika harga produk/BBMnya naik,” kata Komaidi kepada Situsenergi.com di Jakarta, Rabu (03/11/2021).

Menurut Komaidi, kenaikan harga BBM Shell itu diproyeksikan bisa menambah inflasi karena bahan bakar berperan penting dalam proses produksi hingga distribusi barang dan jasa.

“Ada kemungkinan kenaikan harga tersebut akan menambah inflasi mengingat BBM memegang peran penting dalam proses produksi dan distribusi barang dan jasa,” paparnya.

Lebih jauh Komaidi mengatakan, penyesuaian harga yang dilakukan Shell Indonesia teraebut dapat memicu Pertamina untuk menaikkan harga BBM-nya karena nilai keekonomian dan harga jual yang terpaut jauh.

“Justru yang tidak wajar menurut saya adalah harga jual BBM Pertamina, karena masih ditahan pada level rendah meskipun harga minyak mentah sudah naik signifikan. Sebenarnya ini momen bagus bagi Pertamina untuk menyesuaikan harga BBM-nya juga,” jelasnya.

Seperti diketahui, harga keekonomian Pertalite saat ini sudah mencapai Rp 11.000 per liter, ironisnya Pertamina masih menjual Pertalite dengan harga Rp 7.650 per liter. Bahkan harga keekonomian BBM Premium telah mencapai Rp 9.000 per liter, tetapi masih dijual Rp 6.450 per liter.(SL)

BACA JUGA   Bye BBM! Nias Siap Pakai Gas Bersih, PLN EPI Tancap Gas!

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *