Logo SitusEnergi
eSPeKaPe Bangga Petamina Resmi Kuasai Blok Mahakam eSPeKaPe Bangga Petamina Resmi Kuasai Blok Mahakam
Jakarta, situsenergy.com Pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum pernah dilakukan oleh kepala pemerintahan sebelumnya, telah membuat PT Pertamina (Persero) secara... eSPeKaPe Bangga Petamina Resmi Kuasai Blok Mahakam

Jakarta, situsenergy.com

Pemerintah Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum pernah dilakukan oleh kepala pemerintahan sebelumnya, telah membuat PT Pertamina (Persero) secara resmi pada 1 Januari 2018 menjadi pengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur, seiring dengan kegiatan serah terima dari Total E&P Indonesie (TEPI) asal Perancis dan Inpex Corporation asal Jepang kepada pemerintah.

Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) dari kantor sekretariatnya di bilangan Jatinegara, Jakarta Timur, melaui Ketua Umum eSPeKaPe Binsar Effendi Hutabarat dalam keterangan persnya (3/1/2018), menyambut dengan gembira atas keputusan pemerintah dan Pertamina menerima amanat pengeloaan tugas negara.

“Kami, Pensiunan Pertamina yang berhimpun dalam eSPeKaPe menyambut gembira dengan Blok Mahakam diserahkan kepada pemerintah dan dikelola 100 persen kepada Pertamina,” ujar Binsar Effendi yang dalam keterangan persnya didampingi Koordinator GNM (Gerakan Nasionalisasi Migas) Muslim Arbi, dimana kedua organisasi tersebut ikut menandatangani Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat pada 27 Maret 2015 bersama-sama dengan elemen bangsa lainnya.

Menurutnya 50 tahun TEPI dan Inpex kuasai Blok Mahakam yang harus berakhir pada pada 31 Desember 2017 tanpa perlu diperpanjang lagi, disamping karena adanya tuntutan rakyat, juga karena sikap Presiden Jokowi yang menolak permintaan TEPI agar adanya investment credit sebesar 17 persen, depresiasi yang dipercepat menjadi hanya 2 tahun, dan yang meminta harga minyak dan gas (migas) yang dialokasikan khusus di dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) disamakan dengan harga internasional, memakai harga pasar. Tetapi ketiga permintaan ini ditolak, pemerintah tak mau memberikan fasilitas-fasilitas tersebut.

BACA JUGA   Soal Harga Gas, DPR Akan Segera Panggil Seluruh Stake Holder

“Kami bangga setelah Blok Mahakam dikuasai oleh TEPI dan Inpex melalui Kontrak Kerja Sama (KKS) yang ditandatangani pada tanggal 31 Maret 1967, oleh pemerintah harus dipindahkan kepada Pertamina pada 1 Januari 2018”, tutur Binsar Effendi yang juga Ketua Dewan Penasehat Markas Besar Laskar Merah Putih (Mabes LMP) seraya mengingatkan keprihatinan Pontjo Sutowo, putra almarhum Ibnu Sutowo (Pendiri dan Direktur Utama Pertamina yang pertama).

Ketua Umum eSPeKaPe mengutip keprihatinan Pontjo saat pertemuannya di Gedung Residence II lantai 2 Hotel Sultan Jl. Gatot Subroto Senayan pada 12 Desember 2017, “Saya merasakan Pertamina sampai saat ini belum ada yang bisa dibanggakan seperti yang pernah ayah (alm Ibnu Sutowo) lakukan. Mestinya Pertamina fokus saja di kegiatan usaha hulu” ungkap Binsar Effendi mengutip keprihatinan Pontjo.

“Pak Pontjo bilang ayahnya, Pak Ibnu Sutowo, pada 16 Maret 1974 berhasil membangun kilang LNG (Liquid Natural Gas) atau gas alam cair di Arun Lhokseumawe Aceh dan pada 26 Nopember 2197, menyusul membangun kilang LNG Badak di Bontang Kalimantan Timur. Ini suatu prestasi Pertamina hasil karya bangsa kita sendiri,” lanjut Ketua Umum eSPeKaPe.

BACA JUGA   Masyarakat Sumbagut Lebih Memilih BBM Ramah Lingkungan

Tentunya ketika Blok Mahakam yang memiliki cadangan terbukti per 1 Januari 2016 lalu sebesar 4,9 TCF (trilyun cubic feet) gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barel kondensat, kemudian Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang merupakan cucu perusahaan Pertamina sebagai pengelolanya, “Maka keprihatinan Pak Pontjo sudah bisa terobati. Sebab ayahmya, Pak Ibnu Sutowo almarhum mampu membuat kilang Arun sebagai salah satu penghasil LNG terbesar di dunia menyusul kilang Badak yang merupakan produk LNG terbesar di Indonesia dan salah satu kilang terbesar di dunia,” tutur Binsar Effendi.

“Dengan harapan kami Pensiunan Pertamina, mudah-mudahan saja produksi Blok Mahakam tidak menurun setelah ditinggalkan TEPI dan Inpex demi kepentingan bangsa dan negara mendatang. Dan, kami di eSPeKaPe merasa berterima kasih atas keberpihakan Bapak Presiden Jokowi terhadap rakyat yang pada tahun 2015 menyampaikan petisi agar Blok Mahakam dikembalikan ke negara untuk rakyat dan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina,”  pungkas Ketua Umum eSPeKaPe, Binsar Effendi Hutabarat. (Fyan)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *