Home ENERGI Tingkatkan Lifting Migas, Pertamina EP Jalin Kerjasama Dengan KUPP
ENERGI

Tingkatkan Lifting Migas, Pertamina EP Jalin Kerjasama Dengan KUPP

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com

Guna menjaga kesiapan fasilitas operasi dalam menunjang kegiatan lifting migas nasional, PT Pertamina EP melalui Asset 4 jalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam hal ini Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Brondong.

Agus Amperianto, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, mengatakan dengan adanya kerjasana ini diharapkan akan semakin menunjang kinerja dari Sukowati Field. Khususnya menanggulangi kendala dalam kegiatan lifting migas dan lebih mengedepankan ketentuan keselamatan kerja migas sebagainana diharapkan oleh SKK Migas untuk operasi dengan best practices yang benar & memenuhi aspek compliance

“Alhamdulillah hari ini kami bisa menandatangani perjanjian kerjasama tentang Penggunaan Perairan di Terminal Khusus Tuban Marine Terminal, ujar Agus dalam keterangannya, Selasa (26/6).

Lebih lanjut, Agus menambahkan bahwa Produksi minyak dari Sukowati Field mencapai rata-rata 9.000 Barel Per Hari, dengan produksi tersebut nantinya akan dilakukan Lifting dengan menggunakan FSO Success Challenger yang berada di perairan Tuban, Jawa Timur.

“Kami sampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari SKK Migas dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sehingga kelancaran operasi migas dan pemenuhan target lifting migas nasional dapat terwujud,” kata Agus.

Sementara itu, Bagus B. Edvantoro selaku Kepala Divisi Keselamatan Operasi Migas SKK Migas menyampaikan bahwa penggunaan standar dalam kegiatan migas di semua KKKS harus dimulai dari kompetensi pekerja, perencanaan dasar, spesifikasi teknis, pemilihan material, perhitungan pembuatan, perakitan, teknis, pengujian, operasi, perawatan dan pemeliharaan, serifikasi dan evaluasi teknis, yang memadai dan memenuhi standard.

“Pemahaman terhadap penggunaan standar dan standar serta kompetensi pekerja juga merupakan hal yang penting. Dengan penerapan standar pada instalasi migas dan pekerja tersebut dapat mewujudkan kegiatan usaha migas yang optimal, efisien dan aman. Itu yg diharapkan oleh skk migas”, ujar Bagus B. Edvantoro.

Fatar Yani Abdurrahman selaku Deputy Operasi SKK Migas yang menyaksikan prosesi penandatanganan Perjanjian menyampaikan bahwa Penunjang operasi yang cukup kritikal tahun ini adalah kapal, karena lifting minyak tidak boleh ada deadstock.

“Dengan tingginya tingkat pengapalan, maka pasti kebutuhan biaya juga tinggi. Namun hal ini sangat penting karena target lifting kita 100%. Tetap perhatikan faktor safetynya,” himbaunya. (DIN

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...