Logo SitusEnergi
Indonesia-Uni Eropa Jajaki Perundingan Dagang Energi Indonesia-Uni Eropa Jajaki Perundingan Dagang Energi
Jakarta, situsenergy.com Indonesia dan Uni Eropa tengah menjajaki perundingan dalam kerja sama perdagangan bidang energi, khususnya Energy and Raw Material (ERM) terkait kemudahan melakukan... Indonesia-Uni Eropa Jajaki Perundingan Dagang Energi

Jakarta, situsenergy.com

Indonesia dan Uni Eropa tengah menjajaki perundingan dalam kerja sama perdagangan bidang energi, khususnya Energy and Raw Material (ERM) terkait kemudahan melakukan investasi.

Staf Ahli Menteri Eneegi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi ketika di Brussel, berdasarkan informasi yang dihimpun Antara dari Kementerian ESDM Jakarta, Senin, mengatakan pertama, secara umum Uni Eropa ingin mengamankan akses terhadap energi dan mineral dari Indonesia termasuk bagaimana perlakuan penerapan bea keluar mineral.

Pembahasan ini masih berlanjut, seiring dengan posisi Indonesia yang mengedepankan kedaulatan negara dalam pengelolaan sumber daya energi dan mineral.

“Terkait raw material, semangat kita meningkatkan nilai tambah, itu amanat undang-undang. Terkait export duty mineral, lingkup pembahasannya lintas Kementerian, seperti ESDM, Perdagangan, Perindustrian dan Keuangan,” katanya.

Kedua, terkait pelaksanaan kegiatan usaha bidang energi. Berbagai permintaan disampaikan Uni Eropa karena awalnya mereka menyangka proses berusaha di Indonesia kurang memiliki kepastian, termasuk pengusahaan energi di wilayah kehutanan.

“Kita sudah berubah, sudah fast decission making. Dibuktikan setidaknya 2 tahun terakhir, 186 perizinan kita potong. Sebagai contoh di hulu migas, proses yang selama ini take years, sekarang kita selesaikan hanya hitungan bulan. Kita cukup kompetitif dibanding negara lain, bisnis proses kita terus dipangkas. Pesan ini yang kita sampaikan,” tambah Staff Ahli Menteri Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur Prahoro Yulijanto Nurtjahyo pada kesempatan yang sama.

BACA JUGA   Trilema Energi Indonesia: Jalan Tiga Simpang dan Sebatang Lilin yang Merana

Uni Eropa juga sempat meminta blok migas yang belum laku saat lelang untuk dapat diberikan langsung kepada mereka. Namun, hal tersebut belum bisa dilakukan karena aturan yang ada sekarang adalah mendorong perusahaan untuk kompetitif dalam melakukan usaha.

“Silakan ikuti lelang, jika kompetitif dan jika bisa provide proposal yang paling bagus, tentu dapat diberikan (hak pengelolaannya). Pemerintah terus meningkatkan kemudahan dalam melakukan kegiatan usaha,” tambah Prahoro.

Di bidang ketenagalistrikan juga dijelaskan mengenai peluang investasi pembangkit listrik yang sangat terbuka dan kepastian penyaluran listriknya melalui transmisi yang dikelola oleh PLN.

Prahoro juga menegaskan bahwa dengan menunjukkan kebijakan dan regulasi, termasuk perubahan dan kemudahan yang dilakukan, akan memperlihatkan posisi Indonesia dalam perundingan ERM tersebut.

“Itu sangat bermanfaat bagi Uni Eropa sehingga akhirnya mereka menjadi tahu, dan dapat menyampaikan kembali penyempurnaan draft proposal ERM tersebut,” tuturnya.

Ketiga, kedua belah pihak juga sepakat mendorong penerapan standar internasional dalam kegiatan usaha energi dan mineral, terutama terkait safety. Selanjutnya, juga disepakati berbagai kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi energi dan raw material, terutama terkait energi terbarukan dan efisiensi energi.

BACA JUGA   Sejarah Baru! EDRR 2025 Satukan Pemerintah, TNI-Polri, dan Dunia Internasional untuk Mitigasi Bencana

Kedua belah pihak membahas draft proposal ERM dan saling menjelaskan pendekatan kebijakan energi dan mineral masing-masing. Kemajuan signifikan telah dicapai, beberapa modifikasi draft proposal telah diselesaikan dan mendekati kesepakatan penuh. Pembahasan ERM ditargetkan selesai pada September 2018.

Terkait isu palm oil, setelah penutupan perundingan,ia menyampaikan bahwa perundingan Indonesia-EU lebih besar dari isu palm oil saja. Karena menyangkut komoditi perdagangan barang, jasa, investasi dan kerjasama lainnya.

“Meskipun dalam perdagangan, porsi palm oil memang besar, tetapi kita juga mau membesarkan komoditas yang lain. Kita terus jalani perundingan ini, tapi kita tetap suarakan concern kita mengenai palm oil, karena buat kita ada diskrimatif treatment disitu,” jelasnya. (ert)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *