Logo SitusEnergi
Harga Minyak Melonjak, Pertama Kali WTI Tembus Diatas USD90 Per Barrel Sejak 2014 Harga Minyak Melonjak, Pertama Kali WTI Tembus Diatas USD90 Per Barrel Sejak 2014
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak melonjak tinggi, bahkan minyak berjangka patokan Amerika, West Texas Intermediate (WTI) menyentuh angka di atas USD90 per barrel untuk pertama kali sejak 6... Harga Minyak Melonjak, Pertama Kali WTI Tembus Diatas USD90 Per Barrel Sejak 2014

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak melonjak tinggi, bahkan minyak berjangka patokan Amerika, West Texas Intermediate (WTI) menyentuh angka di atas USD90 per barrel untuk pertama kali sejak 6 Oktober 2014 lalu.

Kekhawatiran terhadap jumlah pasokan karena cuaca dingin melanda seluruh Amerika Serikat, disebut menjadi pemicu kenaikan minyak jenis itu.

Mengutip  laporan  Reuters,  di New York, Kamis (3/2/2022) atau Jumat (4/2/2022) pagi WIB, harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melambung USD1,64 atau 1,8 persen menjadi USD91,11 per barel. 

Sementara itu, minyak mentah berjangka WTI, meroket USD2,01 atau 2,3 persen, menjadi USD90,27 per barel.

Analis mengaitkan reli di akhir sesi tersebut dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa cuaca dingin yang berkepanjangan dapat memukul produksi di Texas, memperburuk ketatnya pasar minyak mentah dunia.

Lebih dari 200.000 orang di seluruh Amerika Serikat tak mendapatkan aliran listrik karena cuaca dingin, dan kenangan tentang Badai Ida tahun lalu yang mematikan listrik bagi jutaan orang Texas, kembali menjadi sorotan.

“Ini histeria atau semacam ketakutan,” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho. “Dalam satu jam terakhir, pembicaraan tersebut mulai mendorong (minyak) lebih tinggi.”

Pasar juga mengamati perkembangan antara Rusia dan Barat atas sikap agresif Rusia terhadap Ukraina.

BACA JUGA   Susu, Biogas, dan Harapan: Energi Sehat dari Desa Binaan Pertamina

Amerika Serikat memperingatkan bahwa Rusia berencana menggunakan serangan bertahap sebagai pembenaran untuk menyerang negara tetangganya itu. 

Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin justru menyalahkan NATO dan Barat atas meningkatnya ketegangan, bahkan saat dia telah memindahkan ribuan tentara ke dekat perbatasan Ukraina.

“Ketegangan di sekitar konflik Ukraina memberikan dukungan, dan kita mendapati permintaan global yang meningkat dan kita tidak benar-benar mendongkrak pasokan untuk memenuhinya,” kata Gary Cunningham, Direktur Tradition Energy.

Patokan minyak mentah bergerak ke atas selama berminggu-minggu di tengah ekspektasi bahwa pasokan akan semakin ketat bahkan setelah produsen OPEC Plus tetap pada rencana peningkatan produksi moderat. 

Permintaan tetap meningkat, dengan varian Omicron virus corona hanya sementara mengurangi konsumsi di negara-negara ekonomi utama.

Organisasi Negara Ekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin Rusia, dikenal sebagai OPEC Plus, pekan ini sepakat untuk mempertahankan kenaikan output bulanan sebesar 400.000 barel per hari (bph), meski ada tekanan dari konsumen untuk meningkatkan pasokan lebih cepat.

Analis Goldman Sachs memperkirakan Brent mencapai USD100 per barrel pada kuartal ketiga. Goldman memperkirakan OPEC Plus bakal mempertimbangkan pelonggaran pemotongan produksi yang lebih cepat.

BACA JUGA   PHE Gencar Eksplorasi, Bidik Swasembada Energi Nasional

Beberapa anggota OPEC berjuang untuk memompa lebih banyak meski harga berada di level tertinggi tujuh tahun.

Irak memompa 4,16 juta barel per hari minyak pada Januari, di bawah batasnya 4,28 juta barel per hari dalam kesepakatan OPEC Plus, menurut data yang dilihat  Reuters.
 
Analis melihat output Amerika Serikat sebagai pereda, meski produksi turun menjadi 11,5 juta barel per hari dalam minggu terakhir, dan jauh dari rekor 2019 sebesar 12,3 juta barel per hari, menurut data federal.

CEO ConocoPhillips Ryan Lance mengatakan lonjakan harga dapat menyebabkan produsen minyak AS menambah produksi terlalu cepat, yang menyebabkan kelebihan pasokan. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *