Logo SitusEnergi
Hadapi Nataru, Pemerintah Minta Pertamina dan PLN Pastikan Kelancaran Pasokan Energi Hadapi Nataru, Pemerintah Minta Pertamina dan PLN Pastikan Kelancaran Pasokan Energi
Jakarta, Situsenergi.com Guna mengantisipasi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak, elpiji, hingga listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, Pemerintah dalam hal ini Kementerian... Hadapi Nataru, Pemerintah Minta Pertamina dan PLN Pastikan Kelancaran Pasokan Energi

Jakarta, Situsenergi.com

Guna mengantisipasi lonjakan konsumsi bahan bakar minyak, elpiji, hingga listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2022, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meminta PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk mengambil langkah prediktif dan preventif.

“Langkah antisipasi ini diambil guna memastikan kelancaran pasokan dan distribusi energi ke masyarakat, kendati masih terdapat pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif di Jakarta, Jumat (24/12/2021).

Terkait kebutuhan bahan bakar minyak, Pertamina memproyeksikan terdapat kenaikan konsumsi sebesar 1,9 juta kiloliter pada periode Natal dan Tahun Baru 2022.
Untuk itu, Arifin meminta kepada Pertamina untuk menyiapkan stok BBM di seluruh titik keramaian yang butuh BBM dan bagaimana bisa mengurangi antrean panjang.

Dia juga berharap, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPH Migas menyiapkan infrastruktur penyaluran pipa bahan bakar minyak ke titik-titik tertentu guna mengantisipasi antrean panjang.

“Dari sisi kebutuhan elpiji, rata-rata realisasi penyaluran mengalami kenaikan sekitar 1,0 persen dari rata-rata Oktober 2021. Pada periode yang sama, lonjakan cukup signifikan terjadi pada kebutuhan avtur dengan rata-rata realisasinya meningkat sekitar 22,95 persen dari capaian Oktober 2021,” papar Menteri Arifin.

BACA JUGA   PLN EPI Tancap Gas Bisnis Hidrogen, Siap Ekspor Energi Hijau ke Singapura

Lebih jauh ia mengungkapkan, hingga 22 Desember 2021, pasokan dan penyaluran bahan bakar minyak dan elpiji nasional berjalan lancar.

“Rincian ketahanan stok antara lain untuk elpiji 15,32 hari, kerosene 44,40 hari, premium 23,33 hari, pertalite 7,72 hari, pertamax 21,75 hari, turbo 48,93 hari, solar atau bio 18,90 hari, dexlite 1,68 hari, dex 31,12 hari, dan avtur 37,88 hari,” tukasnya.

Menteri Arifin, juga meminta PLN kepada PlN untuk mengamankan bahan baku energi primer serta kesiapan tenaga kerja selama H-7 sampai H+7.

“Hal ini untuk mengantisipasi pembatasan kegiatan di luar rumah yang mengakibatkan masyarakat lebih sering memanfaatkan penggunaan listrik rumah tangga, yang menyebabkan peningkatan konsumsi listrik sebesar 4,5 persen,” jelasnya

“Selain itu, PLN juga harus menyiapkan keandalan sistem kelistrikan dan mengantisipasi adanya gangguan sehingga meminimalisir terjadinya pemadaman,” tambah Arifin.(ERT/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *