

OPEC Plus Kaji Ulang Output, Harga Minyak Terapresiasi 1 Persen
MIGAS November 23, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak terapresiasi, Senin, bangkit dari kerugian baru-baru ini, di tengah laporan bahwa OPEC Plus dapat menyesuaikan rencana untuk meningkatkan produksi minyak jika negara-negara konsumen besar melepaskan minyak mentah dari cadangan mereka, atau jika pandemi virus korona memukul permintaan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 81 sen, atau 1 persen, menjadi menetap di posisi USD79,70 per barel, sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, ditutup meningkat 81 sen, atau 1 persen, menjadi USD76,75 per barel.
Demikian mengutip laporan Reuters, di New York, Senin (22/11/2021) atau Selasa (23/11/2021) pagi WIB.
Harga minyak mentah Brent dan WTI merosot lebih dari USD1 pada awal perdagangan, mencapai level terendah sejak 1 Oktober.
Pejabat Jepang dan India mencari cara untuk melepaskan cadangan minyak mentah nasional bersama dengan Amerika Serikat dan ekonomi utama lainnya untuk meredam harga, ungkap narasumber kepada Reuters.
Pengumuman bisa datang paling cepat Selasa, menurut sumber yang mengetahui diskusi tersebut, tetapi pejabat Gedung Putih dan Departemen Energi Amerika mengatakan tidak ada keputusan resmi tentang pelepasan cadangan yang dibuat.
Diskusi itu terjadi setelah Amerika tidak dapat membujuk Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC Plus, untuk memompa lebih banyak minyak dengan produsen utama lainnya dengan alasan dunia tidak kekurangan minyak mentah.
Kelompok produsen itu bulan ini sepakat untuk tetap pada rencana meningkatkan produksi minyak sebesar 400.000 barel per hari mulai Desember.
Harga minyak melesat setelah Bloomberg News melaporkan bahwa OPEC Plus dapat mengubah rencana untuk terus meningkatkan produksi, mengutip sejumlah delegasi. Namun, Reuters belum memverifikasi laporan tersebut.
” OPEC mengirimkan sinyal, jika para pemain ini melakukan itu, mereka memiliki beberapa barel yang dapat mereka tahan dan akan mengimbangi dampak perilisan tersebut,” kata Phil Flynn, analis Price Futures di Chicago.
Joseph McMonigle, Sekjen Forum Energi Internasional yang berbasis di Riyadh, Senin, memperkirakan OPEC Plus akan mempertahankan rencananya menambah pasokan ke pasar secara bertahap.
“Saya melihat mereka tetap berpegang pada rencana mereka saat ini mengingat surplus pasokan untuk tahun depan, yang tipikal bagi pasar minyak pada kuartal pertama,” kata dia. “Jika mereka membuat perubahan, itu karena faktor eksternal yang tidak terduga, seperti penguncian di Eropa, segala jenis pelepasan strategis, dan pergeseran permintaan bahan bakar jet.”
Setiap perilisan SPR hanya akan mempengaruhi harga selama dua atau tiga pekan, ungkap Fereidun Fesharaki, Chairman Facts Global Energy.
Kombinasi pelepasan SPR tersebut bisa mencapai 100 juta hingga 120 juta barel atau bahkan lebih tinggi, tutur analis Citi. Ini termasuk 45 juta hingga 60 juta barel dari Amerika Serikat, sekitar 30 juta barel dari China, 5 juta barel dari India dan masing-masing 10 juta barel dari Jepang dan Korea Selatan, bank itu memperkirakan.
Kekhawatiran tentang permintaan dipicu oleh prospek penguncian nasional di Eropa, yang menekan harga.
Austria memasuki penguncian nasional keempatnya, Senin, ketika Eropa kembali menjadi pusat pandemi virus korona. Jerman juga dapat memberlakukan pembatasan yang baru, dengan politisi memperdebatkan penguncian bagi orang yang tidak divaksinasi. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.