Logo SitusEnergi
Praktisi Energi: Biaya Distribusi BBM Satu Harga Beratkan Pertamina Praktisi Energi: Biaya Distribusi BBM Satu Harga Beratkan Pertamina
Jakarta, Situsenergi.com – Praktisi Energi, Inas N.Zubur menilai, biaya distribusi yang tinggi dalam program BBM Satu Harga dan harus ditanggung oleh Pertamina menjadi persoalan... Praktisi Energi: Biaya Distribusi BBM Satu Harga Beratkan Pertamina

Jakarta, Situsenergi.com – Praktisi Energi, Inas N.Zubur menilai, biaya distribusi yang tinggi dalam program BBM Satu Harga dan harus ditanggung oleh Pertamina menjadi persoalan tersendiri, karena hal ini justru tidak sehat bagi bisnis Pertamina.

“Ini tentu cukup mengganggu bisnis Pertamina, karena biaya pengadaan dan distribusi premiun dan solar satu harga lebih tinggi dari harga jualnya. Jadi menurut saya pemerintah perlu memberikan perhatian tentang persoalan ini,” kata Inas kepada Situsenergi.com, Sabtu (31/7/2021).

Namun tidak dipungkiri, kata dia, kehadiran program BBM Satu Harga ini sangat membantu masyarakat di Wilayah Nusantara yang memiliki keterbatasan akses atau Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) untuk mendapatkan BBM dengan harga dan kualitas yang sama sebagaimana di wilayah perkotaan.

“Sangat bermanfaat, karena penugasan pemerintah kepada Pertamina untuk melaksanakan pemerataan energi yang berkeadilan ini sangat membantu saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau,” paparnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, hingga tahun 2020 lalu Pertamina sudah mengoperasikan sebanyak 243 titik penyalur yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Untuk tahun 2021 ini, Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menargetkan 76 titik penyalur BBM Satu Harga,” ungkapnya.

Terkait program Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO) LPG, menurut mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini juga tidak bisa dipisahkan dari program BBM Satu Harga

“Pertashop dan OVOO LPG adalah terjemahan dari pemerataan energi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, jadi tidak terpisahkan dari program BBM satu harga,” ujarnya.

“Oleh karena itu pemerintah harus segera mencanangkan Pemerataan Energi Berkeadilan Untuk Rakyat Indonesia (PEBURI) di masa pandemi ini, agar rakyat dimanapun di Nusantara ini mudah mengakses energi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menilai, di tengah kondisi pandemi saat ini semua program yang terkait dengan percepatan tugas pemerataan energi yang dilakukan Pertamina masih berjalan dengan baik.

“Berdasarkan review, walaupun pandemi tapi semua program tersebut tetap berjalan. BBM satu harga terpantau berjalan di sejumlah titik yang ditentukan,” katanya saat dihubungi Situsenergi.com di Jakarta, Jumat (30/7/2021) malam.

“Tidak hanya BBM Satu Harga, program-program yang lain seperti One Village One Outlet (OVOO) LPG maupun Pertashop juga berjalan dengan baik,” tambah Komaidi.

Menurutnya, sejauh ini semuanya masih berjalan sesuai target. Kalaupun masih ada sedikit kendala itu lebih karena faktor eksternal, seperti misalnya masalah pendemi.

“Yang paling penting menurut saya Pertamina harus fokus pada apa yang sudah tertuang dalam RKP,” tutup Komaidi.

Terus Dipercepat
Sementara itu dalam rilis yang disampaikan, Jumat (30/7/2021), Pertamina Patra Niaga menegaskan terus mempercepat tugas pemerataan energi bagi masyarakat.

BACA JUGA   Tiket Pertamina Eco RunFest 2025 Resmi Dibuka! Siap-Siap Rebut Slot Mulai 21 Juli

Menurut Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), Putut Andriatno, sejak awal tahun 2021 hingga saat ini, perkembangan program-program pemerataan energi seperti BBM Satu Harga, OVOO LPG, serta Pertashop terus menunjukkan tren positif meski dalam kondisi pandemi.

Ia mengatakan, percepatan ini merupakan komitmen Pertamina untuk terus memenuhi penugasan yang diamanahkan.

“Dari sisi pelayanan, ini merupakan komitmen kami agar masyarakat dapat mengakses energi dengan mudah serta menikmati energi yang terjangkau,” kata Putut.

Menurutnya, sepanjang tahun 2021 ini pihaknya telah mengoperasikan sembilan titik tambahan BBM Satu Harga, sehingga pada saat ini sudah beroperasi 36 SPBU BBM Satu Harga dari target 76 titik untuk tahun iini.

“Dengan tambahan ini, maka total sudah 279 lokasi BBM Satu Harga yang melayani masyarakat di wilayah 3T sejak tahun 2017,” ujarnya.

Sementara untuk program OVOO LPG atau perluasan outlet LPG subsidi 3 Kg, saat ini juga terus meluas. Hingga Juni, tercatat outlet LPG subsidi 3 Kg sudah tersedia di 90.478 atau sekitar 90% dari total desa dan kelurahan di Indonesia yang sudah terkonversi LPG.

“Harapannya, program OVOO dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses LPG yang terjangkau sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) di wilayah tersebut,” tukasnya.

“Sedangkan program inisiatif yang dimulai di tahun 2020 yakni Pertashop juga turut berkembang dan dilanjutkan, hingga Juli ini 2.590 Pertashop telah siap beroperasi dan melayani masyarakat,” tambah Putut.(SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *