Logo SitusEnergi
Stok di Kilang Balongan Cukup Besar, PGN Siap Suplai Gas ke Kawasan Industri Stok di Kilang Balongan Cukup Besar, PGN Siap Suplai Gas ke Kawasan Industri
Jakarta, Situsenergi.com  Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz mengatakan, PGN menyediakan gas bumi dengan volume yang cukup besar untuk Kilang Balongan sehingga terjadi... Stok di Kilang Balongan Cukup Besar, PGN Siap Suplai Gas ke Kawasan Industri

Jakarta, Situsenergi.com 

Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz mengatakan, PGN menyediakan gas bumi dengan volume yang cukup besar untuk Kilang Balongan sehingga terjadi efisiensi energi. PGN juga mulai sibuk gas ke industri Pupuk Kujang ±25 BBTUD yang kemungkinan akan bertambah volume penggunaan gasnya.

“PGN diminta untuk meminta gas di kawasan industri. Sudah dilakukan HOA dengan KI Kendal dan KIT Batang yang juga menjadi peluang yang bagus,” kata Faris di Jakarta, Rabu (30/6).

Faris juga sependapat bahwa prospek positif bisnis gas ke depan juga dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan akan energi di dunia mana yang menginginkan energi yang bersih dan ramah lingkungan. Era deisasi nantinya harus fokus pada salah satunya dengan peningkatan peningkatan gas.

“Kebutuhan gas sebagai energi bersih masih tinggi sampai tahun 2035. Dalam jangka waktu 15 tahun ke depan adalah masa-masa yang harus kita fokuskan pada energi gas dengan mengoptimalkan sumber-sumber gas yang ada saat ini dan memberikan layanan terbaik untuk menciptakan kenyamanan masyarakat dalam menggunakna gas bumi,” papar Faris.

Dalam rangka penurunan tingkat _Global Warming_, sehingga perlu perubahan menuju energi hijau, maka proses jangka panjang yang diperlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti kebijakan dari pemerintah untuk penggunaan energi terbarukan, penguasaan teknologi, kemampuan pengelolaan energi terbarukan, dan penerimaan sosial terhadap penggunaan energi hijau.

“Subholding gas telah diberikan tanggung jawab oleh Holding Migas Pertamina bahwa kita menjadi pengelola satu-satunya gas di Indonesia. PGN memiliki RJPP yang menjadi dasar pengembangan bisnis ke depan. Masa transisi dari bahan bakar fosil ke gas menjadi langkah yang positif, harapannya PGN sebagai Subholding Gas dapat memberikan andil yang besar,” tutup Faris.

Sementara Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengungkapkan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan adanya prospek positif akan kebutuhan gas sebagai energi bersih dalam 15 tahun ke depan. Pertama, adanya regulasi dari pemerintah yang menjadikan posisi gas bumi semakin penting sebagai transisi energi dari fosil fuel menuju energi yang ramah lingkungan. Seiring dengan langkah Paris Agreement, sehingga pemintaan terhadap energi terbarukan akan meningkat.

“Kedua, adanya pemintaan energi gas baik dari sektor retail maupun komersial yang semakin meningkat dan menginginkan energi yang bersih dan rendah karbon. Dengan banyaknya permintaan tersebut, dapat mendatangkan banyak investor yang dibarengi juga dengan penggunaan teknologi low carbon,” jelas Heru.

Di Indonesia, lanjut dia, upaya-upaya optimasi pemanfaatan gas bumi mulai dilakukan secara massif. PGN sebagai Subholding Gas mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui Kepmen 13/2020 untuk bisa meningkatkan opportunity gas dengan program gasifikasi guna konversi BBM ke BBG di 52 pembangkit listrik.

“Dilihat dari kapasitasnya yang besar sekali sekitar 1,8 Giga Watt dan berada ditempat-tempat terpencil khususnya di Indonesia tengah dan timur, hal ini menjadi tantangan bagi PGN untuk membuat skema logistic yang tepat dan menyediakan gas bumi dengan moda beyond pipeline atau non pipa. Dengan moda non pipa, kita dapat membawa liquid natural gas (LNG) ke daerah-daerah yang belum terjangkau pipa,” papar Heru.

PGN, lanjut dia, juga akan menyediakan gas bumi ke kilang-kilang milik PT Pertamina. Saat ini sudah terlaksana HOA dengan RU IV Cilacap di mana PGN akan mengirimkan gas LNG ke RU IV Cilacap ramp up sampai dengan 111 BBTUD dengan kontrak 20 tahun ke depan. Hal ini menjadi prospek ke depan, khususnya peluang pasokan gas di Jawa Bagian Selatan.

“Penyaluran gas ke Kilang Pertamina juga akan dilakukan di TPPI Tuban dan Kilang RU V Balikpapan. PT Pertagas dengan KPI telah membahayakan dalam rangka Penyediaan Fasilitas Penyaluran Gas untuk Kilang RU V Balikpapan, saat ini sedang dibangun pipa oleh Pertagas lebih 72 kilometer. Nanti kemungkinan besar akan dibangun pipa oleh Pertagas lebih dari 72 kilometer. berubah, bisa jadi akan lebih banyak menggunakan LNG dan di luar jalur pipa,” tutup Heru.(ERT/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *