Logo SitusEnergi
Harga Minyak Dunia Merosot Lebih Dari 1 Persen, Ini Penyebabnya Harga Minyak Dunia Merosot Lebih Dari 1 Persen, Ini Penyebabnya
New York, Situsenergi.com Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menyusut 87 sen, atau 1,3 persen, menjadi USD68,09 per barel, demikian ldikutip dari aporan ... Harga Minyak Dunia Merosot Lebih Dari 1 Persen, Ini Penyebabnya

New York, Situsenergi.com

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menyusut 87 sen, atau 1,3 persen, menjadi USD68,09 per barel, demikian ldikutip dari aporan  Reuters,  di New York, Kamis (6/5/2021) atau Jumat (7/5/2021) pagi WIB.

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, anjlok 92 sen, atau 1,4 persen menjadi USD64,71 per barel.

Merosotnya harga minyak itu membalikkan kenaikan awal di bawah tekanan dari meningkatnya infeksi Covid-19 di India dan tempat lain, meski harga mempertahankan beberapa dukungan dari laporan sehari sebelumnya bahwa stok minyak mentah Amerika turun lebih tajam dari ekspektasi.

“Ketika Arab Saudi memangkas harga jual minyak mentah mereka, itu adalah pengingat yang kuat bahwa masih ada kantong bahaya Covid yang dapat mempengaruhi permintaan,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

Rabu, kedua tolok ukur itu mencapai level tertinggi sejak pertengahan Maret sebelum mundur ke penutupan sedikit berubah setelah dua hari mencatat kenaikan.

India membukukan rekor infeksi dan kematian Covid-19 setiap hari, dengan virus menyebar dari kota ke desa di seluruh negara terpadat kedua di dunia itu, memupus harapan bahwa gelombang kedua yang mematikan akan mencapai puncaknya.

BACA JUGA   Kinerja Q1 2025: PT Bukit Asam Raup Laba Rp391 M, Ekspor Naik 34 Persen

“Rekor jumlah infeksi baru di India menjadi berita utama dan memicu kekhawatiran bahwa permintaan akan pulih lebih lambat,” kata Commerzbank.

Namun pelonggaran pembatasan di Eropa dan menyusutnya persediaan minyak mentah Amerika mendukung harga.

“Karena peluncuran vaksin terus berlanjut dan  driving season  musim panas yang terpendam terus termanifestasi, tren ini akan berakselerasi, mempertahankan permintaan bahan bakar kendaraan tetap kuat dan meningkatkan kepercayaan pasar pada kisah pemulihan,” ujar analis Citi.

Stok minyak mentah Amerika turun lebih tajam dari ekspektasi minggu lalu karena produksi penyulingan meningkat dan ekspor melonjak, tutur Badan Informasi Energi, Rabu.

Persediaan minyak mentah Amerika menyusut 8 juta barel dalam seminggu terakhir, dibandingkan ekspektasi dalam jajak pendapat  Reuters  untuk penurunan 2,3 juta barel.

Analis Commerzbank mengutip “penurunan besar-besaran dalam net impor minyak mentah menjadi sekitar 1,3 juta barel per hari, level terendah dalam setidaknya 40 tahun.”

Mereka menambahkan bahwa permintaan bensin di importir minyak terbesar dunia itu terbukti mengecewakan, dengan stok naik sedikit pekan lalu. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *