Home MIGAS ‘Tsunami’ Covid-19 Di India, Hempaskan Harga Minyak Dunia
MIGAS

‘Tsunami’ Covid-19 Di India, Hempaskan Harga Minyak Dunia

Share
'Tsunami' Covid-19 Di India, Hempaskan Harga Minyak Dunia
Share

Tokyo, Situsenergi.com

Harga minyak dunia melemah pada Senin, menyusul peningkatan kekhawatiran pasar akibat terjadinya ‘tsunami’ covid-19 di India dan Jepang, yang berpotensi menyebabkan kontraksi ekonomi semakin dalam dan berimbas pada rendahnya permintaan bahan bakar.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melemah 43 sen, atau 0,6 persen menjadi USD66,34 per barel pada pukul 08.39 WIB, setelah melambung 6 persen pekan lalu, demikian dikutip dari  laporan  Reuters,  di Tokyo, Senin (19/4/2021).

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, berkurang 42 sen, atau 0,7 persen , menjadi USD62,71 per barel, setelah melesat 6,4 persen minggu lalu.

“Dengan kasus virus yang bangkit kembali di India dan Jepang, ambisi untuk bergerak ke atas menemui hambatan aksi ambil untung,” kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar di Axi.

India melaporkan 261.500 infeksi virus corona baru, Minggu, menjadikan kasus hampir 14,8 juta, kedua terbesar setelah Amerika Serikat, yang telah melaporkan lebih dari 31 juta infeksi. Kematian di India akibat Covid-19 melonjak dengan rekor 1.501 menjadi total 177.150.

Hong Kong akan menangguhkan penerbangan dari India, Pakistan, dan Filipina mulai 20 April karena terkait infeksi virus korona, kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam.

Perusahaan Jepang meyakini ekonomi terbesar ketiga di dunia itu akan mengalami putaran keempat infeksi virus corona, dengan banyak yang bersiap untuk menghadapi pukulan lebih lanjut terhadap bisnis, menurut jajak pendapat bulanan  Reuters.

Jepang mencatat kasus Covid-19 yang jauh lebih sedikit ketimbang banyak negara besar lainnya, tetapi kekhawatiran tentang gelombang baru infeksi meningkat dengan cepat, menurut respons mereka dalam jajak pendapat.

Peluncuran vaksinasi yang lebih lambat dibandingkan negara-negara G7 dan kurangnya rasa krisis di antara masyarakat akan memicu gelombang baru infeksi, tulis beberapa perusahaan dalam jajak pendapat tersebut. (SNU/RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Patra Niaga Tuntaskan 57% Keluhan BBM di Jawa Timur, Kompensasi Diberikan Tepat Sasaran

Jakarta, situsenergi.com Pertamina Patra Niaga bergerak cepat menangani keluhan pelanggan terkait kualitas...

Ekspor Migas Tertekan, Periode Januari–September 2025 Defisit USD13,71 Miliar

Jakarta, situsenergi.com Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor komoditas minyak dan...

MERENUNGKAN ISU PESANAN YANG MENYERANG PERTAMINA DAN KISAH BELL POTTINGER

Oleh: Denny JA Dalam perjalanan menuju konferensi dan eksibisi minyak internasional di...

Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gandeng Petani Perempuan Wujudkan Kemandirian Pangan

Maros, Situsenergi.com Semangat pagi terasa di Desa Baji Mangngai, Kabupaten Maros, saat...