Logo SitusEnergi
Lampaui Kekhawatiran Penurunan Permintaan, Harga Minyak Melambung Nyaris 3 Persen Lampaui Kekhawatiran Penurunan Permintaan, Harga Minyak Melambung Nyaris 3 Persen
New York, SitusEnergy.com Harga minyak kembali melesat, kali ini nyaris menyentuh angka 3 persen. Penguatan harga minyak tersebut melampaui kekhawatiran para produsen terhadap menyusutnya... Lampaui Kekhawatiran Penurunan Permintaan, Harga Minyak Melambung Nyaris 3 Persen

New York, SitusEnergy.com

Harga minyak kembali melesat, kali ini nyaris menyentuh angka 3 persen. Penguatan harga minyak tersebut melampaui kekhawatiran para produsen terhadap menyusutnya permintaan akibat situasi pandemi yang belum juga berakhir.

Dikutip dari laporan Reuters hari ini, Rabu (11/11/2020), minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat USD1,21 atau 2,9 persen menjadi USD43,61 per barel.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melonjak USD1,07 atau sekitar 2,7 persen menjadi USD41,36 per barel.

Kedua kontrak itu meroket 8 persen pada sesi Senin. Kenaikan harian terbesar dalam lebih dari lima bulan setelah raksasa farmasi Pfizer dan mitranya BioNTech mengatakan pengobatan Covid-19 eksperimental mereka lebih dari 90 persen efektif berdasarkan hasil uji coba awal.

Minyak melonjak lagi Selasa petang setelah Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika, Anthony Fauci, mengatakan dosis vaksin akan tersedia bagi orang-orang dengan prioritas tertinggi pada Desember.

“Ini menyiratkan bahwa pada suatu saat di 2021, orang mungkin dapat pergi berlibur, yang berarti kita akan melihat permintaan lebih besar untuk bahan bakar jet,” kata Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho.

BACA JUGA   Bahlil Lantik Dua Jenderal Penegak Hukum ESDM, Siap Basmi Pelanggaran Tambang!

“Bagi kompleks energi ini merupakan langkah maju terbesar dalam industri tersebut.”

Namun, peluncuran massal kemungkinan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan lagi dan tunduk pada persetujuan regulasi.

Sementara itu, penguncian baru di Eropa dan meningkatnya kasus virus corona di Amerika Serikat masih mengganggu permintaan bahan bakar.

“Jumlah yang meningkat itu dapat dikaitkan dengan penguncian bisnis yang lebih intens dan tren bekerja di rumah yang mendorong pembatasan dalam kebiasaan mengemudi di Amerika,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Lalu lintas di London, Paris dan Madrid turun tajam pada November setelah mencapai puncaknya pada Oktober, menurut data yang diberikan kepada  Reuters  oleh perusahaan teknologi lokasi TomTom untuk mobilitas hingga Minggu malam.

Ada lebih dari 59.000 pasien Covid-19 di rumah sakit di seluruh Amerika Serikat, Senin, ketika kasus virus korona AS melonjak menjadi lebih dari 10 juta.

Harga juga didorong oleh komentar dari Menteri Energi Arab Saudi, Senin, mengatakan bahwa Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC Plus, dapat mengubah pakta pasokan mereka jika permintaan merosot sebelum vaksin tersedia.

BACA JUGA   Swasembada Energi atau Reshuffle! Pesan Tegas Prabowo di Forum Internasional

OPEC Plus setuju untuk memotong pasokan 7,7 juta barel per hari (bph) dari Agustus hingga Desember dan kemudian mengurangi pemotongan sekitar 2 juta bph per hari pada Januari. (SNU/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *