Logo SitusEnergi
EW: Pertamina Harus Optimis Akhir Tahun bisa Raih Laba EW: Pertamina Harus Optimis Akhir Tahun bisa Raih Laba
Jakarta, Situsenergy.com Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Seriawan mengatakan, meskipun Semester 1 2020 menjadi mimpi buruk bagi PT Pertamina (Persero) akibat hantaman pandemi Covid19,... EW: Pertamina Harus Optimis Akhir Tahun bisa Raih Laba

Jakarta, Situsenergy.com

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Seriawan mengatakan, meskipun Semester 1 2020 menjadi mimpi buruk bagi PT Pertamina (Persero) akibat hantaman pandemi Covid19, namun BUMN ini harus optimis bahwa di akhir tahun 2020 mereka akan membalikan keadaan dengan meraih keuntungan sepanjang tahun 2020 ini.

Menurut Mamit, indikasi itu sudah terlihat dimana saat ini harga minyak dunia sudah stabil di level US$ 42 – US$ 45 per barrel yang sepertinya akan bertahan sampai akhir tahun ini. “Selain itu, konsumsi BBM baik itu untuk industri maupun retail di tengah kebijakan adaptasi baru ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” kata Mamit di Jakarta, Selasa (25/8).

Selain itu, kata dia, langkah lain yang bisa lakukan adalah dengan tetap melakukan efisiensi di tubuh Pertamina, meskipun tahun ini Pertamina bisa memangkas beban pokok dari US$ 18.7 miliar pada 2019 menjadi US$ 15.4 miliar.

“Dengan peningkatan liabilitasnya, Pertamina juga diharapkan bisa melakukan refinancing untuk mencari pinjaman dengan beban bunga yang lebih murah sehingga memudahkan Pertamina dalam mengatur keuangannya. Re-negoisasi terhadap kontrak existing juga saya kira merupakan suatu kewajiban dalam rangka effisiensi,” paparnya.

BACA JUGA   Dorong Talenta Pelaut Berdaya Saing Global, PIS Luncurkan Beasiswa dengan 7 Kampus Nasional

Disisi lain, lanjut Mamit, Pertamina juga harus mengevaluasi kembali rencana capex yang belum dilaksana dan melakukan prioritas terhadap pekerjaan. “Yang terakhir dan jika memungkinkan, Pertamina bisa melakukan penagihan terhadap piutang pemerintah terkait dengan dana kompensasi akibat selisih harga jual,” tukasnya.

Pada kesempatan itu,Mamit juga menyoroti penilaian masyarakat selama ini yang lebih banyak melihat Pertamina dari sisi naik turunnya harga BBM. “Selama ini masyarakat jika melihat Pertamina lebih banyak dari sisi naik atau turunnya harga BBM. Padahal, Pertamina bukanlah perusahaan trader atau perusahaan yang hanya menjual BBM saja,” katanya.

Pertamina, kata dia, adalah perusahaan yang terintegrasi dari Hulu sampai Hilir. Mulai dari mencari minyak mentah dan gas, memproduksi minyak dan gas hingga menyalurkan BBM dan gas kepada masyarakat.

“Kita tidak bisa hanya memberikan penilaian terhadap Pertamina dari satu sisi saja. Jika kemarin-kemarin ramai menanyakan kenapa Pertamina tidak menurunkan BBM, ya karena Pertamina adalah Perusahaan terintegrasi,” tukasnya.

Di tengah rendahnya harga minyak dunia, kata dia, maka pendapatan Pertamina di sektor Hulu terkoreksi sangat dalam. Padahal, Hulu adalah penyumbang terbesar revenue Pertamina, dimana jika dibandingkan dengan Hilir adalah 70% Hulu berbanding 30% Hilir. Meskipun dari sisi penjualan, sektor hilir menyumbang 70% sedangkan hulu hanya 30%.

BACA JUGA   Swasembada Energi atau Reshuffle! Pesan Tegas Prabowo di Forum Internasional

Pertamina juga tetap menjalankan fungsi distribusi ke semua wilayah Indonesia bahkan ke wilayah yang masuk ke kategori 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) melalui program BBM Satu Harga. “Jadi fungsi Public Service Obligation (PSO) tetap dijalankan oleh Pertamina baik itu dalam menjalankan distribusi BBM maupun LPG 3 kg,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi Pertamina yang meskipun di tengah kondisi pandemik dan juga merugi seperti saat ini, masih memberikan kontribusi dalam penanganan covid19. “Pertamina sudah mengucurkan dana hampir Rp 1 T untuk bantuan yang diberikan selama pandemic termasuk pembangunan rumah sakit khusus covid19. Pertamina juga melalui program CSR mereka, membantu UMKM agar bisa bertahan dan menumbuhkan roda perekonomian,” katanya.

Pertamina juga sangat perduli terhadap pegawai mereka. Pasalnya, sampai saat ini, Pertamina tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Hak-hak karyawan seperti bonus, THR, cuti dan lain-lain juga tidak ada yang dikurangi.

“Ini merupakan salah satu Langkah Pertamina dalam membantu perekonomian. Diharapkan, dengan hal ini perkonomian disekitar wilayah pegawai Pertamina berada bisa tumbuh dan berkembang. Kegiatan operasional Pertamina baik di hulu maupun hilir tetap berjalan walaupun dengan keterbatasan yang dimilik saat ini,” tutupnya.(ert/rif)

BACA JUGA   Medco Energi Mantapkan Komitmen Bisnis Berkelanjutan, Fokus Lindungi Biodiversitas

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *