

PLN Investasi Rp 3 T Untuk Bangun EBT Di Papua
ENERGI October 21, 2019 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, SitusEnergy.com
PT PLN (Persero) menyiapkan investasi sedikitnya Rp 3 triliun untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di kawasan Papua. Pengembangan EBT di Papua tersebut merupakan ‘skenario alternatif’ bagi PLN untuk menyediakan pasokan listrik di bumi Cendrawasih tersebut.
Direktur Regional Maluku dan Papua, Ahmad Rofik di Jakarta, Senin (21/9) mengatakan, Papua yang memiliki bentang alam dan kekayaan geografis berupa pegunungan dan hutan rimba, menjadi tantangan dalam mengalirkan listrik ke rumah-rumah para penduduknya. Selain itu, lokasi desa yang berjauhan dan faktor alat transportasi yang menantang, membuat PLN memutuskan untuk mengembangkan EBT untuk pemenuhan kebutuhan listrik disana.
“Berdasarkan data Kementerian ESDM, Rasio Elektrifikasi (RE) di Provinsi Papua adalah 94,28 persen dan Papua Barat 99,99 persen, sehingga saat ini RE di dua provinsi itu adalah sebesar 95,75 persen, yang dicapai melalui kontribusi PLN (58,25 persen), program LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) dari Kementerian ESDM dan listrik swadaya inisiatif pemda-pemda setempat,” kata Ahmad Rofik.
Menurutnya, saat ini masih ada sekitar 1.724 desa yang gelap gulita, dari jumlah desa sebanyak 7.358 desa. “Oleh karena itu PLN meluncurkan Program 1.000 Renewable Energy for Papua sebagai tindak lanjut dari program Ekspedisi Papua Terang,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi F.X. Sutijastoto, dalam kesempatan yang sama.
Perkiraan Rasio Elektrifikasi akhir tahun 2019 Provinsi Papua adalah sebesar 96,79 persen dan Provinsi Papua Barat sebesar 99,99 persen. Capaian ini akan terwujud dengan tambahan desa yang dilistriki oleh PLN sebanyak 399 desa dan LTSHE sebanyak 230 desa. Sampai akhir tahun 2019, masih ada 1.123 desa yang gelap gulita.
Program 1.000 Renewable Energy for Papua ini merupakan inisiatif strategis PLN untuk mencapai target rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2020. PLN kemudian menggelar survei Ekspedisi Papua Terang di bulan Agustus-September 2018 yang melibatkan 165 mahasiswa pecinta alam dari 5 kampus perguruan tinggi negeri (Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Cendrawasih).
“Ekspedisi ini melibatkan juga LAPAN dan TNI AD. Tujuannya untuk mendapatkan data bagi keperluan penyusunan rencana paling efektif, melistriki ratusan desa di Provinsi Papua dan Papua Barat,” ujar Rofik.
Dengan berbekal data dari Ekspedisi Papua Terang, PLN pun memancangkan rencana pelistrikan untuk 1.123 desa, yang jumlahnya meningkat jauh dari rencana semula melistriki 415 desa. “Program lanjutan dari Ekspedisi Papua Terang inilah yang bertajuk Program 1000 Renewable Energy for Papua, Mewujudkan Papua Terang 2020,” pungkasnya. (SNU/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.