Jakarta, Situsenergi.com
Pemerintah resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi di akhir pekan lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Kenaikan harga BBM ini menimbulkan reaksi di sejumlah kalangan, gelombang aksi unjuk rasa terjadi di sejumlah titik, seperti di Jakarta yang terjadi di komplek DPR Senayan, Jakarta Selatan.
Direktur eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan transmisi kenaikan harga BBM yang sudah dilakukan dipastikan menimbulkan inflasi di sejumlah kebutuhan masyarakat.
Dan ini, kata dia, sudah dapat dirasakan dampaknya pada bulan September ini dimana harga – harga di pasar mengalami kenaikan harga.
“Inflasi akan segera dirasakan di bulan September 2022 ini,” kata di dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan secara live streaming, Selasa (06/09/2022).
Dikatakannya, sejumlah penyesuaian harga telah terjadi di beberapa sektor. Sebut saja, kata dia, ongkos transportasi yang sudah melakukan kebaikan ongkosnya kepada penumpang.
“Saat ini ongkos transportasi sudah melakukan penyesuaian tarif,” kata dia.
Dengan begitu, efek rambatannya akan dirasakan sektor lainnya seperti jasa logistik maupun lainnya.
Sehingga, inflasi September dan Oktober diproyeksikan tembus 6,5 persen – 7 persen dan angka kemiskinan bisa naik ke 10,3 hingga 10,6 persen.(SA/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.