Jakarta, Situsenergy.com
PT Pertamina (Persero) berencana akan membentuk tim independen khusus untuk proses valuasi atau tim penilai aset Kilang Cilacap. Valuasi aset ini diperlukan untuk mensukseskan rencana proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Pahala N Mansury selaku Direktur Keuangan Pertamina, mengatakan valuasi aset ini ditargetkan bisa selesai pada September mendatang. Untuk tim yang akan dibentuk tersebut, Pahala menyatakan akan dipilih berdasarkan kesepakatan kedua pihak antara Pertamina dam mitra usaha Saudi Aramco. Untuk saat ini Pertamina tengah menunggu tanggapan dari Saudi Aramco untuk membentuk tim independen tersebut.
“Insya Allah valuasi sudah bisa diselesaikan. September akan Kita selesaikan,” kata Pahala di Jakarta, Jumat (19/7).
Sebagai pengingat bahwa Pertamina dan Saudi Aramco sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam menyiapkan pengembangan Kilang Cilacap. Kesepakatan tersebut dicapai di sela-sela pertemuan G20 pada Juni lalu. Kesepakatan joint venture antara Pertamina dengan Saudi Aramco sedianya akan berakhir di akhir Juni 2019. Namun dengan kesepakatan baru akan diperpanjang hingga akhir September 2019.
Pahala menambahkan pada proyek Kilang Cilacap, Pertamina memiliki saham mayoritas 55 persen dan Saudi Aramco menguasai 45 persen. Pembagian tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan kedua perusahaan dalam head of agreement yang ditandatangani akhir 2015.
Dengan adanya RDMP Kilang Cilacap, diyakini akan meningkatkan kapasitas produksi kilang hingga 400 ribu barel per hari (bph), dari kapasitas saat ini sebesar 358 ribu bph. Meskipun dari sisi volume tidak terlalu besar peningkatannya, tapi kompleksitas produksi kilang akan semakin meningkat tajam dengan standar NCI menjadi 9,4 meningkat pesat dari sebelumnya yang hanya 4.
“Kami sedang menunggu tanggapan dari Saudi Aramco agar sepakat untuk menunjuk satu pihak Tim independen,” ujar Pahala. (DIN)
Leave a comment