

Skema Pengurangan Emisi, Perhutani dan Pertamina NRE Kembangkan Proyek NBS
MIGAS June 23, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) bersama Pertamina NRE mengembangkan proyek Natured Based Solution (NBS) melalui skema pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, bahwa proyek tersebut bertujuan untuk mengintensifkan kegiatan pelestarian hutan guna mengurangi pelepasan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan serta memberikan dampak positif bagi penyerapan emisi karbon dan keanekaragaman lingkungan.
“Proyek NBS merupakan salah satu solusi yang mengacu pada pengelolaan dan optimasi sumber daya alam yang berkelanjutan melalui rekonfigurasi pengelolaan,” kata Pahala dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Pahala juga menyampaikan bahwa pembentukan perusahaan NBS dan kerja sama antara Perhutani dan Pertamina NRE merupakan satu dari inisiatif strategis Kementerian BUMN untuk mendukung dekarbonisasi.
“Dengan adanya NBS, kita berharap bisa menjaga lingkungan di sekitar BUMN mendorong adanya energi baru terbarukan yang berkaitan dengan sektor energi mengingat sebagai salah satu penghasil emisi terbesar,” pungkas Pahala.

Sementara Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto mengklaim proyek itu mampu menghasilkan kredit karbon sebanyak 11,6 juta ton per tahun dengan mengintensifkan pelestarian hutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor kehutanan.
“Selain menekan laju deforestasi, tujuan kerja sama tersebut adalah memperluas tutupan lahan yang akan meningkatkan kemampuan kawasan hutan untuk menyerap emisi gas rumah kaca,” kata Natalas.
Dalam proyek NBS tersebut, Perhutani beserta anak perusahaannya berperan sebagai penyedia lahan. Sedangkan, Pertamina NRE bertugas sebagai pengelola bisnis.
Natalas mengungkapkan sudah mengidentifikasi sembilan calon lokasi di wilayah kawasan hutan milik grup Perhutani yang akan menjadi objek dan lokasi dari proyek tersebut.
“Kita akan lakukan studi kelayakan di sembilan lokasi tersebut untuk mengetahui kelayakan proyek khususnya terkait dampak terhadap lingkungan, serta sisi finansial maupun operasional,” tukasnya.
Berdasarkan hasil pra studi kelayakan, lanjut Natalas, melalui skema bisnis yang tepat, proyek NBS itu akan mampu menjadi bisnis baru yang memberikan nilai tambah bagi Perhutani maupun Pertamina NRE.
‘Selain mengurangi efek gas rumah kaca, proyek NBS juga bertujuan mempercepat pencapaian target Nationally Determined Contribution Indonesia pada 2030 dan visi netralitas karbon pada 2060 di lingkungan Kementerian BUMN,” pungkasnya.
Perhutani sendiri berkomitmen untuk melaksanakan sejumlah upaya dekarbonisasi, di antaranya menekan atau mengurangi kerusakan hutan dan meningkatkan rehabilitasi lahan, menekan kebakaran hutan, mengganti penggunaan marine fuel oil menjadi compressed nature gas pada industri hasil hutan. Tak hanya itu, perseroan juga mengurangi penggunaan pupuk anorganik di bidang tanaman.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.