Jakarta, Situsenergi.com
Satu bulan setelah bencana melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, proses pemulihan masih berpacu dengan waktu. Di tengah akses terbatas dan infrastruktur yang rusak, Pertamina terus tancap gas menyalurkan bantuan kemanusiaan agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi.
Sejak 25 November 2025, Pertamina bergerak cepat menyalurkan bantuan berupa bahan pokok, makanan siap saji, perlengkapan logistik, layanan kesehatan, hingga dukungan energi untuk menjaga layanan vital tetap berjalan. Upaya ini menjangkau wilayah terdampak hingga area yang sempat terisolasi.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menegaskan kehadiran perusahaan tidak berhenti di fase tanggap darurat.
“Selama lebih dari tiga puluh hari pascabencana Sumatra, Pertamina hadir di tengah masyarakat di sejumlah wilayah terdampak. Berbagai bentuk bantuan kemanusiaan telah dirasakan masyarakat yang menjangkau 86.289 jiwa,” ujar Baron.

Pertamina menyalurkan bantuan ke 111 dapur umum dan 164 posko pengungsian milik BPBD. Selain itu, Pertamina Peduli mengoperasikan posko gabungan di Aceh, Sumut, dan Sumbar, serta empat dapur umum di Bukit Suling–Rantau, Disdukcapil Aceh Tamiang, Paloh Raya Aceh Utara, dan Sibolga Sumut.
Untuk menembus kendala akses, distribusi bantuan memanfaatkan jalur udara, laut, dan darat. Armada yang dikerahkan meliputi pesawat Hercules TNI, helikopter, kapal PT Pertamina Trans Kontinental dan Pertamina International Shipping, hingga mobil serta truk logistik.
Dari sisi energi, Pertamina menyalurkan Avtur 253 KL, Pertamax dan Dexlite 103,2 KL, serta 1.471 tabung Bright Gas guna menopang operasional dapur umum dan logistik. Perusahaan juga membangun 15 unit PLTS di tiga lokasi dan menyalurkan 24 perangkat Starlink untuk menjaga konektivitas.

Kebutuhan air bersih turut menjadi fokus. Pertamina menyediakan air layak konsumsi di 100 titik di Lhokseumawe, menyalurkan 1.452.500 liter air bersih di Aceh Tamiang melalui 191 mobil tangki, memperbaiki lima fasilitas sanitasi, mengaktifkan 12 sumur, serta membangun tiga sumur bor.
Upaya ini didukung 382 relawan Pertamina Peduli dan 72 tenaga medis yang melayani 1.312 warga. “Seluruh langkah ini hasil kolaborasi lintas pihak,” tegas Baron.
Leave a comment