Logo SitusEnergi
RI Kejar Investasi Hingga US$ 30 Miliar Genjot Energi Non Fosil RI Kejar Investasi Hingga US$ 30 Miliar Genjot Energi Non Fosil
Jakarta, Situsenergi.com Pemerintah gencar untuk mendorong transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT), kebijakan ini mutlak diterapkan paling tidak dalam empat dekade... RI Kejar Investasi Hingga US$ 30 Miliar Genjot Energi Non Fosil

Jakarta, Situsenergi.com

Pemerintah gencar untuk mendorong transisi dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT), kebijakan ini mutlak diterapkan paling tidak dalam empat dekade mendatang.

Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan Indonesia akan menghasilkan lebih dari 580 GW listrik yang sumbernya dari energi bersih diantaranya matahari, air, panas bumi, dan hidrogen.

Dikatakannya, meskipun energi fosil, seperti minyak dan gas akan mendukung transisi ke sistem energi yang lebih bersih, Pemerintah Indonesia telah menetapkan strategi untuk mengurangi penggunaan energi fosil, dengan mengubah fosil menjadi energi terbarukan seperti pemberhentian pengoperasian secara bertahap pembangkit listrik berbasis batu bara.

Untuk mendukung itu semua, kata Rida, pemerintah membutuhkan investasi yang tidak sedikit terutama dalam mencapai target di tahun 2030 mendatang.

“Kami membutuhkan investasi dan lompatan besar untuk mendukung transisi energi bersih senilai US$25-30 miliar dalam memenuhi target jangka menengah di 2030,” jelas Rida dalam pernyataannya dikutip Selasa, (13/12/2022).

Sebagai informasi saja, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan porsi energi terbarukan hingga minimal 23% pada tahun 2025 serta mengurangi 198 juta ton emisi pada tahun yang sama.

BACA JUGA   Bye BBM! Nias Siap Pakai Gas Bersih, PLN EPI Tancap Gas!

Dalam jangka panjang, Pemerintah menargetkan untuk mencapai Net-Zero Emission dan memanfaatkan sepenuhnya energi terbarukan dalam bauran pembangkit listrik nasional pada tahun 2060.

Sejalan dengan itu, Indonesia dan negara-negara Nordik telah menjalin kerja sama yang baik di sektor energi selama ini, baik secara Government to Government maupun Business to Business.

Di tingkat pemerintah, Indonesia memiliki Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Finlandia terkait energi berkelanjutan, bersih, terbarukan serta efisiensi energi. Bersama Denmark terkait pengembangan EBT serta konservasi energi, Norwegia di sektor energi, Swedia tentang energi terbarukan dan konsultasi energi dengan Norwegia.

“Kita punya Program Kemitraan Energi Indonesia-Denmark (INDODEPP), dan kami juga memiliki program pengembangan kapasitas dan inisiatif potensial panas bumi dengan Islandia,” ujar Rida.(SA/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *