Logo SitusEnergi
Puskepi: Pilihlah Dirut yang Pandai Berkomunikasi Puskepi: Pilihlah Dirut yang Pandai Berkomunikasi
Jakarta, situsenergy.com Pencopotan Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik beberapa hari lalu masih menyisakan tanda tanya besar. Bagaimana tidak, mantan Dirut Holding Perkebunan ini... Puskepi: Pilihlah Dirut yang Pandai Berkomunikasi

Jakarta, situsenergy.com

Pencopotan Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik beberapa hari lalu masih menyisakan tanda tanya besar. Bagaimana tidak, mantan Dirut Holding Perkebunan ini hanya menjadi nahkoda BUMN terbesar itu selama kurang lebih 13 bulan terhitung mulai 16 Maret 2017.

Jika Dirut sebelumnya, Dwi Soetjipto masih sedikit lebih lama jabatannya yakni bisa mencapai 2 tahun 3 bulan maka Elia Massa lebih singkat lagi.

Dwi Soetjipto dan Elia Massa Manik menjadi Dirut Pertamina yang dicopot dari jabatannya nyaris dalam waktu singkat dan berurutan.  Pertanyaan kenapa dan mengapa?

Padahal hal sepereti itu tidak pernah terjadi pada Dirut-dirut sebelumnya kecuali pada Arifi Nawawi belasan tahun yang lalu yang juga hanya 11 bulan.

Artinya , bisa dipahami, mungkin memang kedua orang ini kurang pas untuk duduk di Pertamina. Apalagi mereka orang luar yang belum paham terlalu dalam soal Pertamina yang begitu kompleks masalah dan permasalahannya.

Disisi lain, yang mengangkat kedua orang tersebut sebagai Dirut juga mungkin tidak memahami hal itu.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Puskepi (Pusat Studi Kebijakan Publik), Sofyano Zakaria berharap, Pemerintah akan cermat dalam memilih Dirut Pertamina baru nanti sehingga tidak perlu dicopot dalam tempo singkat lagi.

BACA JUGA   UMKM Binaan Pertamina Borong Transaksi Ratusan Juta di Korea Import Fair 2025

“Pemerintah pasti akan lebih memperhatikan kepentingan rakyatnya. Pertamina dan Pemerintah harus pro rakyat. Jadi rakyat perlu memperoleh BBM dengan harga yang terjangkau. Dan logikanya untuk hal ini, Pemerintah menggunakan saja uang rakyat yang dialokasikan dalam APBN dan bukan uang perusahaan,” paparnya.

Menurut Sofyano, jika ada Dirut yang pandai mengkomunikasikan hal ini dengan Pemerintah dan DPR, maka tentu Pertamina tidak perlu teriak-teriak rugi lagi.

Untuk menekan “kerugian”, lanjut dia, maka Pemerintah tentunya harus jeli. “Carilah Dirut yang pandai berdagang, cerdas dalam berfikir dan berbuat. Kalau jual rendang dan opor ayam rugi, ya sebaiknya bisa saja gencarkan jualan ayam balado, paru balado, ayam goreng, gulai kepala ikan,” tukasnya.

“Yang menjadi pertanyaan, cerdaskah  Pemerintah khususnya Kementerian BUMN dalam memilih Dirut baru nanti? Kita tunggu saja episode Dirut Baru Pertamina,” pungkasnya.(adi)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *