Logo SitusEnergi
PTBA Pastikan Proyek DME Terus Berjalan, Ini Progresnya PTBA Pastikan Proyek DME Terus Berjalan, Ini Progresnya
Jakarta, Situsenergi.com PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan proyek hilirisasi batubara menjadi dymethil eter (DME) terus berjalan dan progres proyeknya ini kian positif. Direktur... PTBA Pastikan Proyek DME Terus Berjalan, Ini Progresnya

Jakarta, Situsenergi.com

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memastikan proyek hilirisasi batubara menjadi dymethil eter (DME) terus berjalan dan progres proyeknya ini kian positif.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menjelaskan bahwa proyek yang berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ini telah berhasil dibebaskan lahan seluas 163,87 hektar atau setara 99,9 persen dari total luas lahan untuk pembangunan pabrik sebesar 164 hektar. Ditargetkan akhir tahun ini pihaknya sudah dapat membebaskan seluruh lahan yang diperlukan.

“Kami sudah sediakan lahan untuk pabrik DME ini hampir 100 persen. Ini tinggal sedikit lagi atau tinggal berapa ribu meter saja, ini pasti akan kami selesaikan segera,” ulas Arsal dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) direksi perseroan dengan anggota DPR RI Komisi VII di Jakarta, Senin (28/11/2022).

Dijelaskan bahwa dalam proyek ini nantinya PTBA akan menjadi supplier utama batubara yang kemudian diolah oleh Air Product & Chemical Inc. Sementara PT Pertamina (Persero) akan menjadi offtaker utama dalam mendistribusikan dan menjual produk DME sebagai substitusi gas LPG.

Untuk melancarkan rencana bisnis dari proyek hilirisasi batubara ini, manajemen PTBA tinggal menunggu regulasi yang resmi dari pemerintah yang nantinya berbentuk Peraturan Presiden (PerPres). Saat ini draf Perpres sedang diharmonisasikan oleh stakeholder dan Kementerian terkait.

“Proses DME sudah kami jalankan dan saat ini kami tinggal menunggu regulasi dari Perpresnya yang kami harapkan di tahun ini bisa selesai,” tukasnya.

Arsal menambahkan bahwa proyek hilirisasi batubara ini direncanakan bisa menyerap tenaga kerja hingga 3.000 orang ketika nanti sudah aktif beroperasi. Dari sisi investasi, kebutuhan total investasi mencapai USD2,3 miliar atau setara Rp33 triliun. (DIN/SL)

BACA JUGA   Awal 2025 Cerah, Medco Bukukan EBITDA Tumbuh Meski Laba Turun

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *