

Produksi Rokan Sentuh 158 Ribu BOPD, Praktisi Migas: Tingkatkan Lagi
MIGAS September 10, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Satu bulan pasca alih kelola Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina, produk lapangan minyak dan gas tersebut berada di kisaran 158 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau ada kenaikan produksi sebesar 1.000 sampai 2.000-an BOPD dengan tren yang terus meningkat.
Menanggapi hal ini, Praktisi Migas, Salis S Aprillian PhD, mengatakan bahwa apa yang diraih Pertamina di Blok Rokan ini patut diapresiasi karena menunjukan sebuah indikasi yang bagus.
“Apa yang diraih Pertamina di masa awal alih kelola ini harus kita apresiasi. Dan tentunya itu indikasi yang bagus. Semoga kinerja seperti ini dapat terus dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan,” kata Salis saat dihubungi Situsenergi.com di Jakarta, Jumat (10/9/2021).
Namun menurut Salis, untuk mencapai target lifting dari WK Rokan dalam APBN 2021 sebanyak 165 ribu BOPD, maka Pertamina Hulu Rokan harus lebih agresif dan masif lagi karena ini sudah mau masuk kuartal 4.
“Angka 165.000 BOPD itu kan produksi rata-rata setahun. Kalau sekarang di level 158.000 BOPD, tinggal dihitung saja kurangnya berapa. Nah karena ini sudah mau masuk kuartal-4, maka mereka harus lebih agresif dan masif,” tukasnya.
“Sebenarnya bukan soal jumlah sumur yang harus dikejar, tapi apakah tiap sumur itu bisa menghasilkan produksi sesuai yang ditargetkan? itu yang lebih penting,” tambah pria yang pernah menjadi Direktur Utama di sejumlah Anak Usaha Pertamina ini.

Lebih jauh Salis mengungkapkan, bahwa di kuartal ke 4 yakni di bulan Oktober, November dan Desember biasanya faktor cuaca sangat tidak mendukung karena curah hujan tinggi.
“Dengan curah hujan yang tinggi, tentu saja akan mempengaruhi kerja sumuran (workover) dan operasi hariannya lainnya. Saya rasa kondisi ini juga perlu diwaspadai,” tutup Salis.
Sebelumnya, Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengungkapkan, bahwa sebulan pasca alih kelola WK Rokan, produksi di WK tersebut mengalami peningkatan dan saat ini berada di kisaran 158 ribu BOPD.
“Dalam kurun waktu 1 bulan ini, sudah ada kenaikan produksi sebesar 1.000 – 2.000-an BOPD dengan tren yang terus meningkat. SKK Migas bersama PHR (PT Pertamina Hulu Rokan) terus berkoordinasi agar target lifting WK Rokan di 2021 dapat tercapai,” katanya di Jakarta Kamis (9/9/2021).
“Dengan target lifting dari WK Rokan dalam APBN 2021 sebesar 165 ribu BOPD, dan pada akhir tahun nanti akan ada 17 rig yang melakukan pemboran maka kami tetap optimis target dari WK Rokan pada 2021 akan tercapai,” tambah Julius.
Sementara Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin mengatakan, Rig Airlangga-55 tersebut dioperasikan oleh PT Asia Petrocom Service. Sejak alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu hingga saat ini, PHR telah mengebor 23 sumur.
“PHR terus berupaya menambah jumlah rig, dengan adanya penambahan rig tentu dapat mempercepat penambahan jumlah sumur secara eksponensial guna mendukung pencapaian target pengeboran pada tahun ini,” paparnya.
PHR juga berkomitmen mencanangkan program kerja yang masif dan agresif untuk menjaga, bahkan menaikkan, tingkat produksi WK Rokan. Dalam program pengeboran, misalnya, PHR berupaya keras untuk memenuhi target pengeboran 161 sumur hingga akhir tahun.
”Dukungan semua pemangku kepentingan sangat penting bagi kelancaran program pengeboran, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar,” ungkap Jaffee.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa selain program pengeboran yang agresif, PHR tetap berupaya menjaga kinerja base business.
“Berbagai upaya yang dilakukan di antaranya menambah jumlah rig kerja ulang hingga 29 rig; meminimalisasi potensi kehilangan produksi atau Loss Production Opportunity/ LPO; menjaga keandalan peralatan untuk mengurangi downtime; serta menekan kasus pencurian minyak mentah maupun peralatan penunjang operasi migas,” pungkasnya.(SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.