Logo SitusEnergi
Produksi OPEC Plus Abaikan ‘Tsunami’ Corona India, Harga Minyak Melambung Produksi OPEC Plus Abaikan ‘Tsunami’ Corona India, Harga Minyak Melambung
New York, Situsenergi.com Harga minyak menguat, Selasa, imbas dari negara-negara produsen minyak atau OPEC , Rusia dan sekutunya (OPEC Plus) yang memutuskan tetap berpegang... Produksi OPEC Plus Abaikan ‘Tsunami’ Corona India, Harga Minyak Melambung

New York, Situsenergi.com

Harga minyak menguat, Selasa, imbas dari negara-negara produsen minyak atau OPEC , Rusia dan sekutunya (OPEC Plus) yang memutuskan tetap berpegang pada rencana untuk sedikit meningkatkan produksi mulai 1 Mei. Hal ini menunjukkan bahwa OPEC Plus tidak melihat dampak yang langgeng terhadap permintaan dari krisis virus corona India.

OPEC Plus juga membatalkan rencana untuk mengadakan pertemuan tingkat menteri pada Rabu, kata narasumber. Pertemuan teknikal, Senin, menyuarakan keprihatinan tentang lonjakan kasus Covid-19 tetapi tetap mempertahankan perkiraan permintaan minyaknya tidak berubah.

Panel itu memutuskan untuk tetap berpegang pada kebijakan yang disepakati secara luas pada pertemuan OPEC Plus 1 April, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak setelah perundingan tersebut.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 77 sen, atau 1,2 persen, menjadi USD66,42 per barel setelah melesat setingginya USD66,51 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Selasa (27/4/2021) atau Rabu (28/4/2021) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melambung USD1,03, atau 1,7 persen, untuk menetap di USD62,94 per barel.

BACA JUGA   Garut Punya Gebrakan! Aren Disulap Jadi Bioetanol, Menteri Raja Juli Turun Tangan!

“Pedagang tidak ingin melewatkan pertemuan OPEC Plus yang berpotensi  bullish  sehingga optimisme yang terbatas tercermin pada harga,” kata Bjornar Tonhaugen, analis Rystad Energy.

OPEC Plus ditetapkan untuk sedikit mengurangi pemangkasan produksi minyak mulai 1 Mei, di bawah rencana yang disepakati sebelum lonjakan virus korona di India.

India–importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia–mencatat kenaikan harian lebih dari 300.000 kasus selama beberapa hari. India juga telah melaporkan total hampir 200.000 kematian.

“Kemungkinan bahwa lonjakan produksi OPEC Plus dapat bersinggungan dengan melemahnya permintaan minyak Asia menunjukkan kemungkinan berakhirnya pengurangan surplus pasokan minyak global yang telah mendukung kompleks tersebut selama setahun terakhir,” kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates.

Rekor pemotongan pasokan OPEC Plus tahun lalu membantu mendorong pemulihan harga dari posisi terendah dalam sejarah. Sebagian besar pembatasan tersebut masih berlaku, bahkan setelah rencana untuk sedikit meningkatkan produksi mulai Mei.

“Dengan hanya sedikit peningkatan produksi di luar OPEC Plus, dan OPEC Plus melakukan pendekatan yang hati-hati, kami memperkirakan pasar minyak akan kekurangan pasokan sebesar 1,5 juta barel per hari tahun ini dan Brent diprediksi mencapai USD75 per barel pada semester kedua 2021,” ujar analis UBS GWM, Giovanni Staunovo.

BACA JUGA   Sampah Jadi Cuan! Pertamina Ubah Limbah Jadi Tabungan di Cilacap

Dalam perkembangan lain yang pada akhirnya dapat menambah pasokan ke pasar, pembicaraan di Wina yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir Iran 2015 akan dilanjutkan pada Selasa.

Juga menjadi fokus adalah laporan stok minyak mingguan Amerika terbaru, yang diperkirakan analis akan menunjukkan kenaikan stok minyak mentah. Data industri dari American Petroleum Institute, akan dirilis pada pukul 20.30 GMT, diikuti laporan pemerintah pada Rabu waktu setempat. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *