PHE Sumbang 69% Produksi Minyak Nasional di 2024, Komitmen Dukung Swasembada Energi

Jakarta, situsenergi.com

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan kontribusi besar terhadap produksi minyak nasional pada tahun 2024. PHE menyumbang sekitar 400 ribu barel per hari (MBOPD) atau setara 69% dari total produksi minyak nasional.

Strategi PHE dalam Meningkatkan Produksi Minyak

Direktur Pengembangan dan Produksi PHE, Awang Lazuardi, menegaskan bahwa PHE terus berupaya meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Hal ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung target swasembada energi nasional.

“Dalam jangka pendek, kami melakukan berbagai upaya seperti workover, multistage fracturing, infill drilling, serta reaktivasi sumur idle guna menahan penurunan produksi alamiah (natural decline),” ujar Awang dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).

Lebih lanjut, PHE secara masif akan melakukan eksplorasi baru serta menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) guna mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur lama. Salah satu implementasi EOR dengan metode steamflood telah diterapkan di Blok Rokan.

“Teknologi EOR ini ramah lingkungan namun membutuhkan biaya tinggi, serta tidak semua lapangan dapat menerapkan metode ini secara efektif,” tambahnya.

Komitmen PHE terhadap ESG dan Tata Kelola Perusahaan

Sebagai bagian dari Pertamina, PHE terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan juga menekankan pentingnya pencegahan fraud serta memastikan praktik bisnis yang transparan dan bersih dari penyuapan.

“PHE berkomitmen mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional. Kami menargetkan menjadi perusahaan migas kelas dunia yang berorientasi pada keberlanjutan, bertanggung jawab secara sosial, serta menjalankan tata kelola yang baik,” pungkas Awang.

Dengan strategi dan komitmen tersebut, PHE optimistis dapat terus mendukung ketahanan energi nasional dan meningkatkan efisiensi produksi minyak di masa mendatang.(DIN/GIT)