Jakarta, Situsenergi.com
PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, terus memperkuat peran strategisnya dalam mewujudkan swasembada energi nasional. Komitmen ini sejalan dengan Program Asta Cita pemerintah yang menargetkan ketahanan energi, ketersediaan, dan keberlanjutan sektor migas Indonesia.
Hingga Agustus 2025, PHE mencatatkan produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD). Angka tersebut terdiri dari 556 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 2,8 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD). PHE saat ini mengelola 24 persen blok migas nasional, menjadikannya tulang punggung utama dalam menjaga pasokan energi tanah air.
Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Hermansyah Y Nasroen, menjelaskan bahwa peningkatan produksi didorong oleh aktivitas hulu yang masif. Tahun ini, PHE telah menyelesaikan 580 pengeboran eksploitasi, 836 kegiatan workover, dan 25.514 sumur well services. Selain itu, eksplorasi juga ditingkatkan lewat survei seismik 3D seluas 652 km² dan pengeboran 15 sumur eksplorasi.

“PHE tidak hanya fokus menjaga produksi, tapi juga memperkuat cadangan energi baru,” kata Hermansyah. Hasilnya, tambahan sumber daya 2C mencapai 804 juta barel setara minyak (MMBOE) dan cadangan terbukti (P1) naik 105 juta MMBOE.
Ke depan, PHE menargetkan pertumbuhan berkelanjutan melalui proyek strategis seperti pengembangan Stasiun Pengumpul Akasia Bagus, Sisi Nubi, dan CEOR Lapangan Minas. Pertamina juga memastikan semua kegiatan berlandaskan prinsip keselamatan, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik sesuai standar ESG dan SMAP ISO 37001:2016.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa pencapaian ini memperkuat posisi Pertamina sebagai kontributor utama pasokan migas nasional dan bagian penting dalam transisi menuju energi bersih serta target Net Zero Emission 2060. (*)
Leave a comment