


Jakarta, Situsenergi.com
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) genap 18 tahun pada 29 Juni 2025. Tapi alih-alih hanya berpesta ulang tahun, Subholding Upstream Pertamina ini justru makin tancap gas mewujudkan mimpi besar: swasembada energi nasional.
Sepanjang Januari-Mei 2025, PHE mencatat produksi migas mencapai 1,04 juta barel setara minyak per hari. Angka ini terdiri dari 559 ribu barel minyak per hari dan 2.800 juta standar kaki kubik gas per hari. Tak main-main, kontribusi PHE kini mencakup 69% produksi minyak nasional dan 37% produksi gas nasional.

“Kami terus cari cara mengerek produksi migas demi swasembada energi, sejalan dengan Asta Cita Presiden,” kata Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim.
Tak hanya menjaga produksi, PHE juga rajin berburu cadangan baru. Hingga 2025, PHE sukses menambah sumber daya migas 2C sebesar 767 juta barel setara minyak. Cadangan terbukti (P1) pun naik 40,9 juta barel setara minyak. Temuan besar (giant discovery) Padang Pancuran di Sumatera Selatan jadi salah satu kebanggaan tahun lalu.

PHE pun aktif di wilayah perbatasan seperti East Natuna, dan tak ketinggalan menjalankan proyek-proyek seperti injeksi uap (EOR Steamflood) di North Duri Development, surfactant flooding di Balam South, hingga CO₂ injection di Sukowati.
Selain migas, PHE melirik peluang energi masa depan. Mulai dari geologic hydrogen, Carbon Capture and Storage (CCS), hingga penjajakan kerja sama dengan mitra strategis demi menekan risiko eksplorasi.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, bilang langkah PHE adalah bagian penting memastikan energi tetap tersedia.
“PHE jadi tulang punggung swasembada energi sekaligus motor ekonomi nasional,” ujar Fadjar.
Tak ketinggalan, PHE juga terus menjaga integritas lewat prinsip ESG dan sistem anti-penyuapan berbasis ISO 37001:2016. (*)
No comments so far.
Be first to leave comment below.