Home ENERGI PGN Pasok Gas Bumi 50 MMSCFD ke Pembangkit Muara Karang
ENERGI

PGN Pasok Gas Bumi 50 MMSCFD ke Pembangkit Muara Karang

Share
Pekerja mengoperasikan alat penyaring gas di stasiun penyalur gas PT Kalimantan Jawa Gas di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/10). PT Kalimantan Jawa Gas yang merupakan anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) selama ini memasok gas sebesar 104 hingga 116 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) ke PLTGU Tambak Lorok Semarang. ANTARA FOTO/R. Rekotomo/kye/16.
Share

Jakarta, situsenergy.com

Di tengah kondisi perekonomian yang memicu tren penurunan pemanfaatan gas bumi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) menyatakan kesiapannya untuk terus menyalurkan gas bumi ke pembangkit listrik. Mulai Selasa, 1 Mei 2018 ini, PGN memasok gas bumi ke pembangkit listrik Muara Karang yang dikelola oleh PT Pembangkit Jawa Bali Unit Pembangkitan Muara Karang (PT PJB UP Muara Karang).

“Tim PGN sejak Minggu pagi sudah memulai persiapan gas-in (penyaluran gas perdana) sampai ke kompresor PLN, dan ditargetkan pada Selasa pagi ini kompresor PLN siap running,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama di Jakarta, Selasa (01/5).

Rachmat mengatakan, PJB UP Muara Karang, PGN dan PLN telah menandatangani kontrak jual beli gas pada bulan Februari 2018. Dengan jangka waktu kerjasama penyaluran selama 1 tahun, PGN akan memasok gas bumi sebesar 50 MMSCFD.

Saat ini kapasitas terpasang pembangkit PJB UP Muara Karang sebesar ± 1.700 MW (Blok 1, 2 dan serta PLTU 4-5) dan rencana Blok 3 sebesar 500 MW yang diperkirakan beroperasi pada tahun 2020, sehingga total kapasitas terpasang di PJB UP Muara Karang nantinya bakal mencapai 2.200 MW.

Pasokan Gas untuk PJB UP Muara Karang saat ini didapatkan dari penyaluran gas Nusantara Regas dengan rata-rata volume 100-150 BBTUD dan Pertamina Hulu Energi (PHE) dengan rata-rata volume 30-60 BBTUD.

“Dengan masuknya penyaluran gas PGN untuk PJB UP Muara Karang nantinya, diharapkan dapat lebih memberikan kehandalan pasokan energi bahan bakar pembangkit di PJB UP Muara Karang,” kata Rachmat.

Secara sistem kelistrikan, baik IP UPJP Tanjung Priok maupun PJB UP Muara Karang memasok kebutuhan listrik pada grid 150 KV untuk wilayah Jakarta dan sebagian Tangerang yang selanjutnya akan diturunkan termasuk pada sistem kelistrikan untuk industri dan rumah tangga.

Rachmat menyatakan, PGN siap memenuhi peningkatan kebutuhan pasokan gas untuk pembangkit listrik di tengah meningkatnya harga batu bara. Seperti diketahui, harga batubara terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir seiring tingginya permintaan dari negara-negara Asia seperti China, India, dan Vietnam.

“Kenaikan harga batu bara ini menjadi peluang bagi PGN untuk mengambil pasar dari perusahaan pembangkitan listrik yang ingin beralih ke bahan bakar gas bumi, apalagi gas bumi ini lebih murah dan lebih bersih untuk lingkungan,” tutup Rachmat.

Saat ini PGN sendiri sudah memasok gas untuk kebutuhan bahan bakar pembangkitan listrik di beberapa pembangkit seperti Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan (UPJP) Tanjung Priok milik Indonesia Power.Di UPJP Tanjung Priok, penyaluran gas PGN sudah dimulai pada awal tahun 2010 dan selanjutnya telah diperpanjang dalam beberapa periode kontrak.(hel)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Elnusa Perkuat Produksi Migas Nasional Lewat Teknologi Coiled Tubing

Jakarta, Situsenergi.com PT Elnusa Tbk terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung peningkatan...

Waskita Karya Infrastruktur Lepas Saham di Waskita Sangir Energi Rp179,9 Miliar

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI) resmi melepas kepemilikan sahamnya di...

ESDM Bekukan 190 Izin Tambang, ESG Jadi Syarat Mutlak di Industri Minerba

Jakarta, situsenergi.com Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) semakin mendapat perhatian...

Astra Perkuat Transisi Energi, Targetkan 50 Persen Energi Terbarukan pada 2030

Jakarta, Situsenergi.com Astra melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang bergerak di...