

PGAS Komitmen Dukung Program PEN Melalui Optimalisasi Penyaluran Gas Bumi
ENERGI August 13, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsEnergy.com
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) komitmen untuk mendukung nilai tambah dan pertumbuhan perekonomian nasional melalui perluasan optimalisasi utilitas gas bumi. Saat ini perseroan terus melakukan pembangunan pipas gas khususnya untuk rumah tangga dan industri di beberapa wilayah.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menjelaskan saat ini pihaknya telah melayani kebutuhan gas di 41 Kawasan Industri dari 87 Kawasan Industri nasional yang ada. Perseroan menegaskan siap mensuplai gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan juga industri dengan harga yang kompetitif. Diharapkan dengan komitmen tersebut bisa mendukung roda perekonomian nasional.
“Sektor industri berkontribusi sekitar 40 persen dari struktur ekonomi nasional. Oleh karena itu, PGN terus berupaya mendukung daya saing melalui efisiensi pada penggunaan bahan bakar, dengan menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah, maupun di Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus,” jelas Rachmat dalam keterangannya, Kamis (13/8).
Berdasarkan volume penyaluran gas bumi ke pelanggan, segmen pelanggan komersial – industri memiliki porsi penyaluran gas bumi paling besar, yang menyerap gas bumi sebesar 99,4 persen dari total penyaluran gas bumi PGN.
Ke depannya PGN siap mendukung program pengembangan Kawasan Industri sebagai penggerak ekonomi sesuai dengan RJPMN 2020-2024, yang salah satunya Kawasan Industri Batang. Rencananya proyek ini akan dilaksanakan setelah selesainya pembangunan jalur pipa gas bumi Cirebon-Semarang. Selain itu, PGN akan membangun dan mengelola pipa gas di ruas Sei Mengkei – Dumai untuk mendorong pertumbuhan Kawasan Industri baru di sepanjang jalur pipa tersebut.
Rachmat menambahkan bahwa PGN sebagai subholding gas juga tengah memproses penyelesaian implementasi kebijakan harga gas terhadap industri tertentu sebesar USD 6 per MMBTU sesuai dengan Kepmen ESDM 89.K/ 2020. Dengan harga yang kompetitif tersebut diharapkan bisa memberikan dampak positif dalam rangka pemulihan perekonomian industri nasional yang sempat terpukul akibat pandemik covid-19.
“Dengan harga gas murah, tentu akan menurunkan beban pokok produksi, sebagai katalis positif untuk memacu efisensi dalam proses produksi. Selanjutnya, dapat meningkatkan ekspansi investasi dalam rangka memenuhi permintaan domestik yang mulai kembali menggeliat, ekspansi pabrik untuk menyerap tenaga kerja dan memacu pengembangan produk ekspor,” ujar Rachmat. (DIN/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.