Home Uncategorized Pertamina Tancap Gas Garap Multistage Fracturing Pertama di Indonesia, Targetkan Lompatan Produksi Migas
Uncategorized

Pertamina Tancap Gas Garap Multistage Fracturing Pertama di Indonesia, Targetkan Lompatan Produksi Migas

Share
Pertamina Tancap Gas Garap Multistage Fracturing Pertama di Indonesia, Targetkan Lompatan Produksi Migas
Share

Jakarta, situsenergi.com

Pertamina kembali menggebrak industri migas lewat penerapan teknologi Multistage Fracturing (MSF) pertama di Indonesia. Langkah ini langsung menyokong ambisi swasembada energi yang terus dikejar pemerintah. Proyek MSF dijalankan Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan membuka peluang peningkatan produksi minyak dan gas secara lebih efisien.

Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengapresiasi terobosan Pertamina yang berani mengadopsi teknologi hulu berstandar global. Ia menilai MSF jadi bukti kemampuan nasional dalam memanfaatkan teknologi yang sebelumnya hanya digunakan perusahaan internasional.

Dalam kunjungan kerja ke Riau, Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan inisiatif MSF selaras arahan Presiden Prabowo agar sektor hulu semakin agresif meningkatkan produksi. Simon juga menekankan pentingnya efisiensi, inovasi, dan keselamatan demi mengejar target swasembada energi.

Simon meminta seluruh lini Pertamina berkolaborasi lebih erat. Ia mengapresiasi kontribusi Perwira PHR dan generasi muda yang berhasil mengeksekusi proyek strategis ini.

Wakil Direktur Pertamina, Oki Muraza, menjelaskan bahwa proyek MSF mampu memangkas biaya sekaligus mempercepat waktu operasi. PHR kini mengandalkan perforasi eksplosif dan sistem one-run plug and perf berbasis smart coiled tubing, konfigurasi pertama di Indonesia yang menghemat logistik dan waktu kerja.

Oki berharap teknologi MSF bisa direplikasi ke seluruh area operasi Pertamina. Implementasi lanjutan sudah berjalan di sumur KB570, Lapangan Kotabatak, Rokan, dan akan diperluas ke Balam South East hingga Bangko. Target 2025–2026 mengarah pada tajak lebih banyak sumur horizontal untuk menekan biaya pemboran dan mendongkrak produktivitas.

MSF sendiri memungkinkan terbentuknya beberapa rekahan dalam satu sumur horizontal, sehingga proses pengambilan minyak dan gas jauh lebih optimal.

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina memastikan seluruh langkah strategisnya sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 dan standar ESG global. (*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Turun Tangan Pulihkan Luka Psikologis Anak Korban Bencana Sumatra, Trauma Healing Jadi Kunci

Jakarta, situsenergi.com Bencana alam tidak hanya merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga...

Menteri ESDM Puji Pertamina, Stok BBM dan LPG Aman Jelang Nataru 2025/2026

Jakarta, situsenergi.com Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi...

Pertamina Patra Niaga Siaga Nataru, Wamen ESDM Cek Langsung Layanan di KM 57 dan Fuel Terminal Cikampek

Jakarta, situsenergi.com Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung...

Pertamina Salurkan Air Bersih Lewat Posko Siaga untuk Warga Aceh dan Sumatra

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) mempercepat pemulihan masyarakat terdampak bencana di Aceh...