Jakarta, situsenergi.com
Pertamina (Persero) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup melakukan aksi nyata menghijaukan hulu daerah aliran sungai (DAS) Bekasi. Bertempat di Desa Pabuaran, Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Sabtu (1/11), kolaborasi ini menanam ratusan pohon produktif seperti durian, alpukat, rambutan, dan petai di lahan 100 hektar yang sebelumnya rawan longsor dan banjir.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan, kawasan ini merupakan bagian penting dari hulu DAS Bekasi yang mencakup tiga aliran sungai utama—Cilensi, Hambalang, dan Bekasi. “Daerah ini sempat gundul dan rawan banjir. Penanaman pohon ini akan menstabilkan tanah dan membantu menyerap air hujan,” ujarnya. Ia menekankan, satu pohon besar bisa menghasilkan oksigen untuk dua orang, sehingga gerakan ini harus terus berlanjut.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari program carbon offset menuju Konferensi Iklim Dunia (COP30) di Belém, Brazil. Pertamina mendukung langkah pemerintah dalam komitmen Paris Agreement menuju net zero emission 2060. “Satu pohon bukan hanya menghasilkan oksigen, tapi juga menyerap CO₂. Ini cara kita menghapus jejak karbon,” kata Diaz.
Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata dukungan perusahaan terhadap mitigasi iklim dan pemberdayaan masyarakat. “Pertamina Group menanam 500 pohon hari ini. Selain menjaga lingkungan, kami ingin memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar,” jelasnya.
Ketua RW 06 Desa Pabuaran, Rizwan, menilai program ini membawa dampak besar. “Dulu hutan di sini gundul, sekarang mulai hijau lagi. Kami sedang membentuk kelompok tani agar hasil panen buah bisa meningkatkan ekonomi warga,” ujarnya.

Pertamina terus memperkuat komitmen terhadap transisi energi dan penerapan prinsip ESG (Environmental, Social & Governance) untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*)
Leave a comment