


Jakarta, situsenergi.com
PT Pertamina (Persero) melalui Program Kemitraan mendampingi 24 minta binaan untuk mengikuti sertifikasi halal. Tujuannya adalah untuk mendorong Usaha Menengah Kecil (UMK) binaan mampu naik kelas.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan, para peserta pendampingan sertifikasi halal tersebut merupakan alumni dari program Pertamina UMKM Academy yang digelar akhir tahun 2020 lalu.
“Mereka dikurasi secara ketat dan terpilih para UMK yang layak dan siap diikutkan sertifikasi halal ini,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/3/2021).
Agus menjelaskan, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui para mitra binaan sebelum mereka dinyatakan layak menerima sertifikasi halal. Dimulai dari training penyelia halal, pendampingan, pendaftaran Cerol LPPOM & BPJPH, Gap Assessment LPOM, proses audit, barulah jika lolos akan terbit Istibat halal dan sertifikatnya. “Seluruh proses ini ditargetkan bisa rampung dalam waktu 2 bulan, imbuhnya.
Jika sudah memegang sertifikat halal, menurut Agus, para UMK akan mendapat banyak keuntungan. “Mengutip dari pernyataan Wakil Presiden Bapak Ma’ruf Amin bahwa sertifikasi halal ini relatif dapat diterima di banyak negara. Sehingga dapat dijadikan sebagai modal produk UMK tersebut mampu Go Global dan meningkatkan kapasitas ekspor ke luar negeri,” tuturnya.
Keuntungan lain yang bisa didapatkan yakni terutama untuk pasar dalam negeri. Mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, akan menjadikan produk-produk yang berlabel halal lebih memiliki kepercayaan yang tinggi. Serta cenderung lebih mudah untuk dapat masuk ke pasar maupun supermarket besar jika diimbangi dengan quality kontrol yang ketat pula. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.