Logo SitusEnergi
Pertamina- BPPT Bangun 2 SPKLU di Jakarta Pertamina- BPPT Bangun 2 SPKLU di Jakarta
Jakarta, Situsenergi.com PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membangun dua buah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di... Pertamina- BPPT Bangun 2 SPKLU di Jakarta

Jakarta, Situsenergi.com

PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membangun dua buah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Jakarta, yakni di Lenteng Agung dan MT Haryono.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengapresiasi pembangunan dua SPKLU baru oleh Pertamina dan BPPT tersebut. Mengacu Grand Strategi Energi Nasional (GSEN), populasi kendaraan listrik di Indonesia ditargetkan mencapai 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik pada 2030.

Sementara pembangunan SPKLU ditargetkan bisa mencapai 25 ribu unit pada tahun yang sama. Sampai saat ini, lanjutnya, SPKLU yang sudah dibangun baru 147 unit yang tersebar di 119 lokasi.

“Dengan inisiatif ini [pembangunan SPKLU oleh Pertamina dan BBPT], dapat mempercepat pembangunan infrastruktur SPKLU sehingga target yang dicanangkan dapat terwujud,” kata Rida mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam peluncuran SPKLU secara daring, Kamis (5/8).

Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Kesediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Permen tersebut mengatur tanggung jawab badan usaha, proses perizinan, skema listrik, tarif tenaga listrik, insentif, dan tentu saja keselamatan berusaha.

BACA JUGA   Pengamat Sebut Keputusan Pertamina Naikan Harga LPG Sudah Tepat

Rida menegaskan pembangunan SPKLU merupakan bagian dari upaya mewujudkan transisi energi bersih dan efisien, serta menghemat devisa dan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Karenanya, pemerintah akan menggenjot produksi listrik yang memanfaatkan energi terbarukan untuk memasok setrum ke SPKLU.

“Dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, dibarengi penyediaan energi bersih. Kami menargetkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan akan mencapai 38 gigawatt (GW) pada 2030,” tutur Rida.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan, pengembangan SPKLU merupakan kontribusi pihaknya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Untuk itu, pihaknya juga tengah melakukan kajian ketekno-ekonomian, model bisnis komersialisasi SPKLU untuk charging point operator, mengembangkan perangkat lunak Charging Station Management Station (CSMS), AC Fast charging station dan home charging serta platform pengguna untuk battery swap station.

“Ini mendukung ekosistem kendaraan listrik yang juga diproyeksikan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM dengan potensi di 2021 mencapai 125 ribu unit pada mobil listrik dan motor listrik sebesar 1,34 juta unit,” papanya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menuturkan, pihaknya terus mendukung program-program pemerintah, termasuk dalam pengembangan kendaraan listrik baik di industri hulu dan hilir. Apalagi sektor transportasi menyumbang sekitar 23% dari karbon emisi. Untuk itu, Pertamina bersama BUMN lain tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) akan mengembangan ekosistem baterai listrik untuk KBLBB.

BACA JUGA   Heboh Cuitan Penistaan Agama, Pertamina Pastikan Bukan Pegawainya

Dengan BPPT, lanjutnya, pihaknya rencananya mengembangkan tiga unit SPKLU di mana dua unit diantaranya sudah beroperasi. Hanya saja, perseroan masih harus merampungkan perizinan yang dibutuhkan hingga dapat mengoperasikan kedua SPKLU tersebut secara komersil.

“Dua lokasi sudah bisa dioperasikan dan bisa digunakan gratis, dan akan dikomersialisasikan setelah perizinan selesai,” kata Nicke.(ert/Rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *