

Pengetatan Pasokan Bikin Harga Minyak Melambung
MIGAS July 14, 2021 manageweb01 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak melambung nyaris 2 persen, Selasa, setelah Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pasar harus memperkirakan pasokan yang lebih ketat saat ini, karena ketidaksepakatan di antara produsen utama mengenai berapa banyak tambahan minyak mentah untuk dikirim ke seluruh dunia.
Pasar secara umum lebih kuat karena permintaan pulih kembali serta Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya menahan jutaan barel pasokan dari pasar. OPEC Plus, nama kelompok itu, diperkirakan meningkatkan pasokan, tetapi diskusi terhenti tanpa kesepakatan.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak USD1,33, atau 1,8 persen, menjadi USD76,49 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (13/7/2021) atau Rabu (14/7/2021) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melesat USD1,15, atau 1,6 persen, menjadi USD75,25 per barel.
IEA yang berbasis di Paris mengatakan penarikan penyimpanan global pada kuartal ketiga ditetapkan menjadi yang terbesar dalam setidaknya satu dekade, mengutip penarikan stok awal Juni dari Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.
“Kita masih tidak akan memiliki cukup minyak mentah di pasar untuk menghindari defisit pasokan pada akhir tahun. Itu jelas merupakan pendorong bagi pasar,” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho.
Harga minyak akan bergejolak, kata IEA, sampai perbedaan diselesaikan di antara anggota OPEC Plus. Kelompok tersebut melepaskan rekor pembatasan output yang disepakati tahun lalu untuk mengatasi pandemi. Namun perselisihan mengenai kebijakan antara Arab Saudi dan Uni Emirat Arab membuat rencana untuk memompa lebih banyak minyak tertunda.
Pembicaraan nuklir antara kekuatan dunia dan Iran kemungkinan tidak akan dilanjutkan sampai setelah Republik Islam itu melantik presiden barunya bulan depan, membatasi sumber pasokan potensial lainnya.
Data industri pada stok Amerika, Selasa, menunjukkan bahwa persediaan minyak dan bensin turun pekan lalu, menurut dua narasumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute. Stok minyak mentah menyusut 4,1 juta barel untuk pekan yang berakhir hingga 9 Juli, kata sumber tersebut, yang akan menjadi penurunan mingguan kedelapan berturut-turut.
Data pemerintah Amerika akan dirilis Rabu. Namun, infeksi virus corona melonjak di beberapa bagian dunia, yang dapat melemahkan permintaan jika wabah menjadi lebih kuat.
Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan varian Delta Covid-19 menjadi dominan dan banyak negara belum menerima dosis vaksin yang cukup untuk mengamankan petugas kesehatan mereka. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.