Home MIGAS OPEC Sepakat Tingkatkan Output Bertahap, Harga Minyak Relatif Stabil
MIGAS

OPEC Sepakat Tingkatkan Output Bertahap, Harga Minyak Relatif Stabil

Share
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 4 sen menjadi USD 71,59 per barel. Sementara patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), naik 9 sen menjadi USD 68,59 per barel, demikian mengutip laporan  Reuters, Rabu (1/9/2021) atau Kamis (2/9/2021) pagi WIB.

Brent jatuh serendahnya ke posisi USD 70,42 per barel pada sesi tersebut, sementara WTI merosot ke level USD 67,12 per barel.  

Harga minyak tersebut relatif stabil, setelah OPEC dan sekutunya sepakat untuk mempertahankan kebijakan guna meningkatkan output minyak secara bertahap.

Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya yang dipimpin Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, setuju untuk tetap berpegang pada kebijakan mulai Juli mengurangi pemotongan produksi dengan menambahkan 400.000 barel per hari (bph) per bulan ke pasar.

Namun, kelompok tersebut merevisi prospek permintaan 2022 dan menghadapi tekanan Amerika untuk meningkatkan produksi lebih cepat.

“Kendati efek pandemi Covid-19 terus menimbulkan ketidakpastian, fundamental pasar telah menguat dan stok OECD terus turun seiring akselerasi pemulihan,” kata OPEC Plus dalam sebuah pernyataan.

OPEC Plus telah memenuhi tujuan menghapus kelebihan minyak dari pasar global dan sangat penting untuk menjaga keseimbangan pasar, kata negosiator Rusia, Alexander Novak.

Stok bensin Amerika naik 1,3 juta barel pekan lalu, kata Badan Informasi Energi. Analis memperkirakan penurunan 1,6 juta barel. Meningkatnya infeksi virus korona dapat membatasi permintaan di Amerika Serikat dalam beberapa pekan mendatang, bersama dengan penurunan musiman setelah  driving season  musim panas yang berakhir.

“Peningkatan bensin terjadi saat Badai Tropis Henry menutup lalu lintas di Pantai Timur yang merupakan pukulan besar terhadap  driving season  musim panas,” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho di New York.

Lonjakan persediaan bensin terjadi bahkan ketika produk yang dipasok, ukuran permintaan, mencapai 22 juta barel per hari untuk kali pertama, kata EIA.

Persediaan minyak mentah Amerika turun 7,2 juta barel pekan lalu menjadi 425,4 juta barel. Analis memperkirakan penyusutan 3,1 juta barel.

Harga minyak mentah WTI diperkirakan tetap di bawah tekanan karena produksi minyak dan gas lepas pantai di Teluk Meksiko pulih kembali secara bertahap. Namun, menormalkan kembali kilang Louisiana yang ditutup oleh Badai Ida bisa memakan waktu berminggu-minggu, kata analis. (SNU)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Ungkap Langkah Konservasi di COP30, Targetkan Dampak Lingkungan yang Lebih Besar

Belem Brasil, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali mencuri perhatian di COP30 Brasil...

Pertamina Berbagi Bikin 6.000 Motoris Sumringah: Oli Gratis & Layanan Spesial di 44 Kota

Jakarta, Situsenergi.com Ribuan motoris akhirnya tersenyum lebar lewat program Pertamina Berbagi. Di...

Pertamina Pamer Kinerja Kinclong 2025, Pendapatan Tembus USD 68 Miliar!

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan taringnya di tengah gejolak ekonomi...

SMEXPO Pertamina Meledak di Blok M Hub, Transaksi UMKM Langsung Tembus Rp1,2 Miliar

Jakarta, situsenergi.com Gelaran Pertamina SMEXPO 2025 langsung memanaskan Blok M Hub. Selama...