


Jakarta, situsenergi.com
Pada tahun buku 2023, PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mencatatkan laba bersih USD278,09 juta atau anjlok 14,76 persen dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang sebesar USD326,24 juta.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, total pendapatan PGN di sepanjang 2023 mencapai USD3,65 miliar atau mampu mengalami pertumbuhan 2,24 persen dibandingkan dengan Tahun Buku 2022 yang sebesar USD3,57 miliar.
Sayangnya, beban pokok pendapatan perusahaan pada tahun lalu membengkak 4,3 persen (y-o-y) menjadi USD2,91 miliar. Swhingga laba bruto emiten yang dikendalikan oleh PT Pertamina (Persero) dan negara Republik Indonesia ini hanya mencatatkan laba bruto USD733,58 juta atau merosot 6,02 persen (y-o-y).

“Sementara itu, laba operasi yang dibukukan PGAS di 2023 tercatat USD542,42 juta atau melorot 8,4 persen (y-o-y). Laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023 tercatat USD532,89 juta atau menurun 3,47 persen (y-o-y),” demikian rilis resmi perseroan, Rabu (13/3/2024).
Dengan adanya beban pajak penghasilan di 2023 yang sebesar USD147,27 juta, maka laba tahun berjalan yang dibukukan PGAS menjadi USD376,62 juta atau merosot 6,16 persen (y-o-y). Adapun besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 senilai USD278,09 juta atau anjlok 14,76 persen (y-o-y).
Per 31 Desember 2023, total liabilitas PGAS mencapai USD3,06 miliar atau menurun 18,4 persen (y-o-y). Sementara itu, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2023 tercatat USD3,54 miliar atau meningkat 2,91 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2022 yang sebesar USD3,44 miliar. (DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.