Menteri ESDM : Energi Fosil 90% Masih Mendominasi

Jakarta, Situsenergi.com

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan bahwa meskipun saat transisi energi, penggunaan energi fosil masih mendominasi yakni sekitar 90 persen pihaknya akan terus berupaya mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Ke depan juga sudah dicoba diantisipasi dan ditangani dengan melalui reformasi kebijakan dan regulasi, termasuk meningkatkan perencanaan menengah dan jangka panjang terhadap sistem daya rendah karbon,” kata Menteri Arifin pada Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2021 yang digelar Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) dan Institute for Essential Services Reform (IESR) secara virtual yang diikuti peserta dalam dan luar negeri, Senin (20/9/2021).

“Selain itu, pemerintah juga mereformasi industri sektor listrik, menyesuaikan model bisnis utilitas serta mempromosikan investasi sektor swasta yang lebih kuat untuk mendukung EBT,” tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, pakar EBT Profesor Amory Lovins menyebutkan EBT akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.

“Penggunaan EBT menjadi hal mutlak ke depan, demi menjaga bumi dan isinya dari kerusakan. Karena itu, momen transisi energi ini merupakan kesempatan untuk secara bertahap menggantikan energi fosil ke EBT yang ramah lingkungan,” kata Guru Besar Precourt Institute for Energy Stanford University, Cofounder and Chairman Emeritus RMI ini.

Dia mengatakan, EBT itu biayanya murah dan pemanfaatannya dapat menurunkan efek Gas Rumah Kaca (GRK), kendati pada awal pelaksanaannya banyak terkendala dengan pengadaan infrastruktur.

Mengenai EBT yang dapat dikembangkan di masyarakat dan tergolong murah, lanjut dia, biogas dapat menjadi alternatif di Indonesia, hanya saja perlu dibarengi dengan perubahan prilaku dalam pemanfaatan EBT tersebut.

“Jadi EBT itu intinya bukan persoalan biaya, tetapi energi ini hemat biaya saat berproduksi dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi lebih baik dan ramah lingkungan,” pungkasnya.(Ert/rif)