

Kinerja Antam 2021, Yuk Tengok
MINERBA March 16, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
PT Aneka Tambang Tbk, mengumumkan pertumbuhan capaian kinerja Operasional dan Keuangan Perusahaan yang positif sepanjang tahun 2021. Pencapaian kinerja positif tersebut tidak terlepas dari upaya ANTAM untuk terus melakukan inovasi dalam bidang produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.
Pertumbuhan perfoma ANTAM pada tahun 2021 secara umum tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp5,71 triliun. Capaian tersebut tumbuh 79% jika dibandingkan EBITDA tahun 2020 sebesar Rp3,19 triliun.
Melalui implementasi best business practices yang didukung oleh setiap Insan ANTAM, pada tahun 2021 Perusahaan mampu mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp38,44 triliun, tumbuh 40% year over year (YoY) jika dibandingkan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp27,37 triliun. Sejalan dengan upaya pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal, laba kotor Perusahaan tumbuh 42% YoY pada tahun 2021 dengan capaian laba kotor sebesar Rp6,36 triliun. Laba usaha ANTAM pada tahun 2021 tercatat Rp2,74 triliun, naik 35% dibandingkan laba usaha tahun 2020 sebesar Rp2,03 triliun.
“Capaian positif laba kotor dan laba usaha Perusahaan mendukung pencapaian laba bersih ANTAM tahun 2021 sebesar Rp1,86 triliun, tumbuh 62% jika dibandingkan laba bersih pada periode 2020 sebesar Rp1,15 triliun,” dalam pernyataannya, Rabu (16/03/2022).
Masih dalam pernyataannya, Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTAM yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Hal tersebut tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2021 sebesar Rp5,04 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,22 triliun.
Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut memperkokoh kenaikan bersih kas dan setara kas yang berhasil ANTAM hasilkan selama tahun 2021 sebesar Rp1,09 triliun, atau meningkat 152% dibandingkan kenaikan bersih selama tahun 2020 sebesar Rp432,84 milyar. Hal tersebut memperkokoh struktur keuangan ANTAM yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2021 sebesar Rp5,09 triliun.
Penguatan struktur keuangan ANTAM pada tahun 2021, tercermin pula dari penurunan posisi liabilitas Perusahaan. Tercatat sepanjang tahun 2021, Perusahaan mampu menurunkan tingkat liabilitas hutang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, hutang obligasi, dan pinjaman investasi (jangka pendek & panjang) sebesar total Rp1,72 triliun. Tingkat pinjaman ber-bunga ANTAM pada akhir tahun 2021 mencapai Rp5,87 triliun, turun 33% dari posisi pinjaman pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp7,59 triliun.
Apresiasi atas pengelolaan kinerja keuangan ANTAM yang baik tercermin pula dari pencapaian corporate credit rating S&P Global ANTAM tahun 2021 dengan rating “B+/outlook stable”, serta dapat mempertahankan peringkat Korporasi dan Obligasi Bekerlanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dengan rating “idA/outlook stable”.
Sepanjang tahun 2021, ANTAM membukukan nilai penjualan bersih sebesar Rp38,44 triliun, tumbuh 40% YoY. Realisasi tersebut tidak terlepas dari upaya yang konsisten untuk menjaga aktivitas produksi dan penjualan berjalan pada tingkat yang optimal di tengah kondisi pemulihan ekonomi global dan nasional. Pada tahun 2021, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel.
Penjualan bersih domestik menjadi kontributor yang dominan sebesar Rp29,86 triliun atau setara 78% dari total penjualan bersih ANTAM tahun 2021.
Pada tahun 2021, produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 67% terhadap total penjualan ANTAM dengan nilai penjualan sebesar Rp25,94 triliun. Tercatat pada 2021 pertumbuhan nilai penjualan emas ANTAM mencapai 34% YoY, dari penjualan 2020 sebesar Rp19,36 triliun. Pertumbuhan nilai penjualan tersebut sejalan dengan kenaikan volume penjualan emas tahun 2021 dengan volume penjualan mencapai 29,38 ton, naik 33% YoY dari penjualan 2020 sebesar 22,10 ton logam emas. Pada tahun 2021, ANTAM mampu meningkatkan basis pelanggan emas di dalam negeri dengan capaian penjualan emas domestik sebesar 28,28 ton.
Atas realisasi tersebut, pada tahun 2021, ANTAM membukukan capaian tertinggi tingkat penjualan emas di pasar domestik sepanjang sejarah Perusahaan. Pada tahun 2021, produksi logam emas ANTAM yang berasal dari tambang Pongkor dan Cibaliung mencapai 1,69 ton tumbuh 1% dari capaian produksi 2020 sebesar 1,67 ton. Dengan tingkat harga logam emas global yang terjaga stabil pada tahun 2021, peningkatan performa operasi dan penjualan Segmen Logam Mulia dan Pemurnian berhasil membukukan laba usaha segmen sebesar Rp1,67 triliun atau tumbuh 15% YoY pada tahun 2021.
Guna meningkatkan kualitas layanan yang prima penjualan emas kepada para pelanggan di tengah kondisi new normal pandemi Covid-19, ANTAM menerapkan mekanisme penjualan emas secara online melalui website resmi www.logammulia.com serta melalui akun “Butik Emas ANTAM Official” pada platform marketplace, Tokopedia. Melalui pengembangan layanan penjualan berbasis aplikasi teknologi informasi, diharapkan akan meningkatkan jangkauan para pelanggan dalam negeri terhadap produk-produk Logam Mulia ANTAM.
Pada tahun 2021, penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan ANTAM dengan kontribusi sebesar Rp6,36 triliun atau 17% dari total penjualan konsolidasian ANTAM. Volume produksi dan penjualan produk feronikel ANTAM pada tahun 2021 terjaga pada tingkat yang optimal dengan capaian masing-masing sebesar 25.818 ton nikel dalam feronikel (TNi) dan 25.992 TNi. Untuk komoditas bijih nikel, pada tahun 2021, sejalan dengan upaya peningkatan kapasitas produksi tambang, Perusahaan membentuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Konawe Utara untuk mengoperasikan dan mengelola aktivitas operasi penambangan nikel di area Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi ANTAM di wilayah Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Sepanjang tahun 2021, volume produksi bijih nikel konsolidasian ANTAM mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 131% YoY dari tingkat produksi 2020 sebesar 4,76 juta wmt. Produksi bijih nikel ANTAM diperuntukan sebagai bahan baku pabrik feronikel Perusahaan serta penjualan kepada pelanggan di pasar domestik. Capaian penjualan bijih nikel ANTAM tahun 2021 mencapai 7,64 juta wmt, tumbuh 132% YoY dari capaian penjualan 2020 sebesar 3,30 juta wmt sejalan dengan upaya Perusahaan untuk meningkatkan jangkauan pelanggan domestik seiring outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel nasional. Kontribusi penjualan bijih nikel pada tahun 2021 mencapai Rp4,38 trilun, tumbuh 135% dari nilai penjualan tahun 2020 sebesar Rp1,87 triliun.
Atas capaian operasi dan penjualan serta didukung tren positif apresiasi kenaikan harga nikel global, pada tahun 2021, Segmen Nikel (komoditas feronikel dan biji nikel) mencatatkan laba usaha segmen sebesar Rp4,33 triliun, tumbuh 95% dibandingkan laba usaha segmen pada 2020 sebesar Rp2,22 triliun.(SA/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.