Logo SitusEnergi
Kesepakatan Joint Venture Proyek Petrokimia Diteken Bulan Depan Kesepakatan Joint Venture Proyek Petrokimia Diteken Bulan Depan
Jakarta, situsenergy.com Perusahaan patungan (joint venture) yang akan mengerjakan proyek petrokimia Balongan diharapkan sudah bisa terbentuk pada Desember. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan... Kesepakatan Joint Venture Proyek Petrokimia Diteken Bulan Depan

Jakarta, situsenergy.com

Perusahaan patungan (joint venture) yang akan mengerjakan proyek petrokimia Balongan diharapkan sudah bisa terbentuk pada Desember. Hal ini ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dengan  China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan yang ditargetkan bisa dilakukan pada bulan depan.

“Sudah disepakati dilakukan percepatan (pengerjaan proyek). Target Desember, akan dilakukan penandatanganan JVDA,” kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang di Jakarta.

Dia mengatakan, sudah merampungkan prastudi kelayakan (pre- feasibility study/Pre-FS). Selain itu, penetapan lokasi proyek petrokimia ini juga sudah disepakati.

Pertamina menggarap proyek petrokimia ini bersama CPC Taiwan. Keduanya sepakat membangun komplek petrokimia berupa pabrik naphta cracker dan unit pengembangan sektor hilir petrokimia berskala global di Indonesia. Proyek akan dikerjakan dengan skema joint venture antara Pertamina, CPC Taiwan, dan beberapa mitra hilir potensial lainnya. Nilai investasi proyek ini sekitar US$ 6,49 miliar.

Pabrik petrokimian ini nantinya memiliki kapasitas produksi ethylene 1 juta ton per tahun. Selain itu akan dibangun fasilitas yang memproduksi produk turunan petrokimia lainnya, sampai specialty products. Target selesai 2025 akhir bisa 100%.

BACA JUGA   Bahlil Lantik Dua Jenderal Penegak Hukum ESDM, Siap Basmi Pelanggaran Tambang!

Menurut Tallulembang, fasilitas pengolahan petrokimia juga akan dibangun terintegrasi dengan kilang BBM. Saat ini perseroan tengah mengerjakan enam proyek kilang terintegrasi petrokimian. Dengan demikian, jika permintaan  BBM mulai berkurang, perseroan bisa mengubah mode pengolahan menjadi dominan petrokiman.

Adanya proyek kilang baru akan mendongkrak produksi petrokimia Pertamina dari 600 kilo ton per tahun (kilo tonnes per annum /KTPA) menjadi 6.600 KTPA. (ert/acb)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *