

Kementrian ESDM: Dekarbonisasi Bukan Cuma Tugas Sektor Pemasok Energi Saja
ENERGI September 27, 2023 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Sektor pengguna energi seperti sektor industri, transportasi, bangunan komersial, maupun rumah tangga juga perlu melakukan dekarbonisasi. Jadi tidak hanya sektor supply (pasokan energi) listrik yang perlu melakukannya.
“Kalau kita bicara net zero emission, maka hal itu tidak hanya mengedepankan sektor supply tapi juga sektor demand (pengguna energi),” ujar Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Gigih Udi Atmo dikutip di Jakarta, Rabu.
Salah satunya, kata dia, adalah mesin pemanas yang digunakan oleh industri tekstil atau makanan dan minuman yang didorong untuk berbasis listrik bersih atau thermal dengan menggunakan biomassa.
Selain itu, pemerintah juga mengupayakan pensiun dini (early retirement) PLTU dan meningkatkan penggunaan kendaraan listrik untuk mencapai target dekarbonisasi tersebut.
“Target pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor energi pada 2030 mencapai 358 juta ton emisi karbon. Selanjutnya, emisi karbon Indonesia ditargetkan turun hingga sisa emisi yang dihasilkan pada 2060 tinggal sebesar 129,4 juta ton emisi karbon,” psparnya.

Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Hijau yang disusun oleh PT PLN (Persero), lanjutnya, porsi pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan akan jauh lebih besar daripada pembangkit energi fosil hingga 2030.
“Sebanyak 20,9 Gigawatt (GW) renewable energy (energi terbarukan) akan dikembangkan sampai 2030,” ucap Gigih.
Terlepas dari target tersebut, menurut dia, Kementerian ESDM akan berupaya untuk terus mendorong pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan agar bisa melebihi 20,9 GW.
“Kondisi geopolitik global dan fluktuasi harga komoditas energi internasional juga termasuk tantangan dalam mewujudkan target tersebut, sehingga Kementerian ESDM akan mengedepankan ketahanan energi dalam upaya dekarbonisasi di Indonesia. Berdasarkan data Direktorat Jenderal EBTKE, hingga 2022 terdapat 12,6 GW pembangkit listrik energi baru terbarukan yang dibangun,” pungkasnya.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.