Logo SitusEnergi
Kementerian ESDM Sebut Jargas Didorong untuk Gantikan LPG Kementerian ESDM Sebut Jargas Didorong untuk Gantikan LPG
Jakarta, situsenergi.com Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah mendorong pemanfaatan Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga... Kementerian ESDM Sebut Jargas Didorong untuk Gantikan LPG

Jakarta, situsenergi.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini tengah mendorong pemanfaatan Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga (Jargas) untuk menggantikan Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, pihaknya sudah melakukan analisis perihal harga jual gas dari jargas dengan harga jual LPG tabung non subsidi.

“Harga jual gas dari jargas bisa lebih murah dibandingkan dengan harga jual LPG tabung non subsidi. Kita sudah analisa kalau dengan harga gas yang sekarang itu, (harga gas jargas) ke masyarakat itu lebih mahal dari pada LPG 3 kg (subsidi). Tapi lebih murah sebetulnya daripada LPG yang komersial (non subsidi),” jelas Dadan dikutip di Jakarta, Sabtu.

Namun demikian, kata dia, dengan harga gas di hulu US$ 4,72 per MMBTU, harga gas untuk jargas memang masih lebih mahal dibandingkan harga jual LPG bersubsidi per kilo gramnya.

“Tapi kalau dengan harga US$ 4,72 (per MMBTU) yang sekarang, itu harganya masih di atas harga per kilonya LPG yang subsidi,” jelasnya.

Oleh karena itu, pihaknya kini masih mengkaji skema agar harga gas untuk jargas bisa lebih kompetitif bagi masyarakat, khususnya konsumen LPG bersubsidi.

“Kita masih hitung. Kalau kita menyediakan subsidi untuk LPG, kan bisa dihitung per kilonya sekian. Atau kita mau subsidi ke hulu yang gasnya, sehingga penerimaan dari KKKS-nya kan tidak boleh turun,” tukasnya.

Namun yang pasti, lanjut Dadan, untuk bisa memperluas jargas di Indonesia, diperlukan pembangunan infrastrukturnya terlebih dahulu.(Ert/SL)

BACA JUGA   Medco Energi Mantapkan Komitmen Bisnis Berkelanjutan, Fokus Lindungi Biodiversitas

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *