Logo SitusEnergi
Setelah Lapangan Geng North, Kementerian ESDM Targetkan Blok Andaman Setelah Lapangan Geng North, Kementerian ESDM Targetkan Blok Andaman
Jakarta, situsenergi.com Setelah menyetujui plan of development (POD) atau perencanaan pengembangan lapangan Geng North dan lapangan Gehem dengan investasi sekitar Rp 280 triliun, Kementerian... Setelah Lapangan Geng North, Kementerian ESDM Targetkan Blok Andaman

Jakarta, situsenergi.com

Setelah menyetujui plan of development (POD) atau perencanaan pengembangan lapangan Geng North dan lapangan Gehem dengan investasi sekitar Rp 280 triliun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan blok Andaman.

“Mungkin Andaman, ya. Andaman. Terus di sekitar Geng North kan banyak gitu. Ada lagi di Selat Makasar, ada beberapa,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana yang dikutip di Jakarta, Sabtu (24/8).

Akan tetapi, Dadan belum dapat memastikan kapan persetujuan POD blok Andaman maupun blok lainnya akan diberikan.

Terkait dengan blok Andaman, mantan Menteri ESDM, Arifin Tasrif memaparkan bahwa blok Andaman dapat memasok gas sebanyak 527 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan potensi sebesar 10 TCF.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyetujui plan of development (POD) atau perencanaan pengembangan lapangan Geng North dan lapangan Gehem dengan investasi sekitar Rp 280 triliun.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan melalui persetujuan POD ini, maka akan ada investasi raksasa yang masuk ke Indonesia dengan perkiraan biaya investasi (di luar sunk cost) sebesar 11,847 miliar dolar AS dan biaya operasi (termasuk biaya ASR, PPN, dan PBB) sebesar 5,643 miliar dolar AS.

BACA JUGA   Sofyano: Penurunan Harga Minyak Perlu Disikapi Secara Bijak

Maka, secara keseluruhan, investasi yang akan masuk sebesar 17,49 miliar dolar AS atau sekitar Rp280 triliun (kurs Rp 16 ribu per dolar AS).

“Investasi Rp 280 triliun tentu sangat besar karena 2,5 kali lebih besar daripada investasi kereta cepat Jakarta-Bandung yang sekitar Rp 112 triliun,” ujarnya.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *