Logo SitusEnergi
Ini Rekomendasi IATMI Untuk Capai Target Produksi Migas Ini Rekomendasi IATMI Untuk Capai Target Produksi Migas
Jakarta, Situsenergi.com Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) berharap ada keterbukaan data terkait efisiensi dan strategi pembiayaan proyek hulu minyak dan gas (migas) antara... Ini Rekomendasi IATMI Untuk Capai Target Produksi Migas

Jakarta, Situsenergi.com

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) berharap ada keterbukaan data terkait efisiensi dan strategi pembiayaan proyek hulu minyak dan gas (migas) antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). Hal ini dipercaya dapat mendorong perubahan strategi pengelolaan dan alih tukar praktik terbaik antar KKKS, sehingga mendukung target produksi nasional unconstraint sebesar 1 juta barel minyak per hari dan 12 millar standar kaki kubik gas per hari pada 2030 yang dicanangkan oleh pemerintah.

John Hisar Simamora, Ketua Umum IATMI juga berharap adanya akselerasi proses persetujuan izin pengembangan lapangan (Plan of Development/PoD) migas, terutama bagi lapangan-lapangan tua di Indonesia. Oleh karenanya perlu ada revisi terkait penyederhaan aturan dalam pedoman tata kerja (PTK).

Selain itu penerapan teknologi untuk meningkatkan tingkat pengurasan lapangan seperti injeksi air, Enhanced Oil Recovery (EOR) dan stimulasi produksi serta pengembangan sumber migas non-konvensional (MNK) juga akan membantu upaya peningkatan produksi.

John mengatakan jika melihat kondisi sektor migas Indonesia saat ini, dimana produksi migas banyak disokong oleh lapangan-lapangan tua, maka penerapan teknologi tepat guna akan memegang peranan kunci.

BACA JUGA   HPE CPO Periode Juli 2021 Turun Dipicu Kebijakan Lockdown

“IATMI juga menyoroti aspek efisiensi biaya, baik dari sisi biaya operasi untuk mempertahankan bisnis dan biaya pengembangan proyek untuk dapat meningkatkan produksi,” kata kata John yang juga Direktur Strategic Planning & Business Development, Pertamina Subholding Upstream.

Beberapa hal bisa membantu efisiensi biaya ini seperti penerapan teknologi digital, implementasi metode perbaikan proses bisnis seperti lean sigma dan sharing knowledge serta benchmarking antar perusahaan. SKK Migas dalam salah satu FGD mengungkapkan keterbukaan dan kesiapan pemerintah dalam mendorong pencapaian target produksi 2030.

Salah satu upaya yang telah dilakukan SKK Migas adalah dengan memberikan kebebasan kepada KKKS untuk memilih skema kontrak antara PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split, yang disebut telah mampu menghemat biaya lebih dari USD2 miliar serta mampu menarik minat investor dan menaikkan kinerja lapangan-lapangan migas yang ada. SKK Migas juga terus berupaya melakukan perbaikan untuk mempermudah perijinan dan mendorong efisiensi melalui tapping/join operatorship.

“IATMI juga mendorong perguruan tinggi agar dapat memperkaya kurikulum yang ada dengan topik-topik baru seperti Enhanced Oil Recovery, teknologi terkait pengembangan potensi panas bumi, teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dan juga hal terkait migas non-konvensional,” ungkap dia. (DIN/RIF)

BACA JUGA   Pertamina Raih Dua Penghargaan Marketeers SME Enablers Award 2022

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *